Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Postpartum NEBAL (ditandai dengan BCS rendah serta plasma lebih tinggi NEFA dan BHB tingkat) menekan fungsi kekebalan tubuh dan mempromosikan gangguan metabolisme, berpotensi menjelaskan hubungan antara gangguan transisi menular dan tidak menular. Dalam postpartum sapi perah, fenomena ovarium patologis termasuk COD dan ovulasi fenomena ovarium berisi cairan (korpus luteum dengan rongga dan cystic korpus luteum) sering terjadi.
Beberapa fenomena ini berhubungan dengan metritis, namun karena konsentrasi plasma meningkat dari NEFA mungkin pengaruh NEBAL tidak bisa dikecualikan baik. Oosit dapat mengumpulkan asam lemak, yang dapat mengubah konten lipid dan komposisi. Akumulasi lipid pada oosit dan embrio dapat mengurangi kualitas dan cryotolerance USG pemeriksaan mereka sapi perah di kawanan susu Hungaria yang sama antara 2008 dan 2011 menunjukkan peningkatan yang pasti dalam tingkat non-ovulasi fenomena ovarium kistik (Tabel 3) secara paralel dengan tingkat fenomena ovarium berisi cairan ovulasi dan peningkatan produksi susu (Tabel 3) menurun. 7. Kesimpulan Peningkatan produksi susu bersama-sama dengan manajemen peternakan suboptimal (terutama gizi atau reproduksi) dapat mengurangi kesuburan. Masalah utama pada sapi postpartum adalah ketidakseimbangan antara cadangan tubuh dan produksi susu. Inilah sebabnya mengapa keseimbangan energi negatif (NEBAL) terjadi di latar belakang dan penyebab berkurangnya kesuburan. Asupan nutrisi yang tidak memadai atau tidak seimbang dapat mengakibatkan kerusakan organ, menyebabkan kegagalan reproduksi. Suplementasi bahan gluconeogenic (propilen glikol, gliserol, asam propionat) secara tidak langsung meningkatkan efisiensi reproduksi. Kami database baru dikembangkan (Catus dan Bopella) memberikan kesempatan untuk menganalisis hubungan antara hasil ultrasonik, endokrin dan pengukuran metabolik.
Being translated, please wait..