Open Close PrincipleMotivationA cle

Open Close Principle

Motivation

A clever application design and the code writing part should take care of the frequent changes that are done during the development and the maintaining phase of an application. Usually, many changes are involved when a new functionality is added to an application. Those changes in the existing code should be minimized, since it's assumed that the existing code is already unit tested and changes in already written code might affect the existing functionality in an unwanted manner.

The Open Close Principle states that the design and writing of the code should be done in a way that new functionality should be added with minimum changes in the existing code. The design should be done in a way to allow the adding of new functionality as new classes, keeping as much as possible existing code unchanged.
Intent

Software entities like classes, modules and functions should be open for extension but closed for modifications.
Example

Bellow is an example which violates the Open Close Principle. It implements a graphic editor which handles the drawing of different shapes. It's obviously that it does not follow the Open Close Principle since the GraphicEditor class has to be modified for every new shape class that has to be added. There are several disadvantages:

for each new shape added the unit testing of the GraphicEditor should be redone.
when a new type of shape is added the time for adding it will be high since the developer who add it should understand the logic of the GraphicEditor.
adding a new shape might affect the existing functionality in an undesired way, even if the new shape works perfectly



In order to have more dramatic effect, just imagine that the Graphic Editor is a big class, with a lot of functionality inside, written and changed by many developers, while the shape might be a class implemented only by one developer. In this case it would be great improvement to allow the adding of a new shape without changing the GraphicEditor class.

Results (Indonesian) 1:

Buka tutup prinsipMotivasiDesain aplikasi cerdas dan kode menulis bagian harus mengurus sering perubahan yang dilakukan selama pengembangan dan mempertahankan fase aplikasi. Biasanya, banyak perubahan yang terlibat ketika fungsi baru ditambahkan ke aplikasi. Perubahan-perubahan dalam kode yang sudah ada harus diminimalkan, karena hal ini diasumsikan bahwa kode program yang ada sudah unit diuji dan perubahan sudah ditulis kode dapat mempengaruhi fungsi yang ada dalam cara yang tidak diinginkan.Prinsip dekat terbuka menyatakan bahwa desain dan menulis kode harus dilakukan dengan cara bahwa fungsi baru harus ditambahkan dengan minimal perubahan kode yang sudah ada. Desain harus dilakukan dengan cara agar menambahkan fungsi baru sebagai kelas baru, menjaga sebagai kode yang ada mungkin tidak berubah.MaksudPerangkat lunak entitas seperti kelas, modul dan fungsi harus terbuka untuk ekstensi tapi ditutup untuk modifikasi.ContohDi bawah ini adalah contoh yang melanggar prinsip dekat terbuka. Menerapkan sebuah editor grafis yang menangani gambar bentuk yang berbeda. Sangat jelas bahwa itu tidak mengikuti prinsip dekat terbuka sejak kelas GraphicEditor telah dimodifikasi untuk setiap kelas bentuk baru yang akan ditambahkan. Ada beberapa kelemahan: untuk setiap bentuk baru ditambahkan unit pengujian GraphicEditor harus diulang. Kapan jenis bentuk baru ditambahkan waktu untuk menambahkan akan tinggi sejak pengembang yang menambahkan itu harus memahami logika GraphicEditor. menambahkan bentuk baru dapat mempengaruhi fungsi yang ada dalam cara yang tidak diinginkan, bahkan jika bentuk baru bekerja sempurna Untuk memiliki efek lebih dramatis, bayangkan bahwa Editor grafis adalah kelas besar, dengan banyak fungsi di dalam, ditulis dan diubah oleh banyak pengembang, sementara bentuk mungkin kelas dilaksanakan hanya dengan satu pengembang. Dalam kasus ini akan perbaikan besar untuk memungkinkan menambahkan bentuk baru tanpa mengubah GraphicEditor kelas.

Results (Indonesian) 2:

Buka Tutup Prinsip Motivasi Sebuah aplikasi desain cerdas dan kode menulis bagian harus mengurus perubahan sering yang dilakukan selama pengembangan dan fase pemeliharaan aplikasi. Biasanya, banyak perubahan yang terlibat ketika fungsi baru ditambahkan ke aplikasi. Perubahan-perubahan dalam kode yang sudah ada harus diminimalkan, karena itu diasumsikan bahwa kode yang ada sudah unit diuji dan perubahan kode yang sudah ditulis dapat mempengaruhi fungsi yang ada dengan cara yang tidak diinginkan. The Buka Tutup Prinsip menyatakan bahwa desain dan penulisan kode harus dilakukan dengan cara yang fungsi baru harus ditambahkan dengan perubahan minimum dalam kode yang sudah ada. Desain harus dilakukan dengan cara yang memungkinkan penambahan fungsi baru sebagai kelas baru, menjaga sebanyak mungkin kode yang ada tidak berubah. Intent entitas Software seperti kelas, modul dan fungsi harus terbuka untuk ekstensi tapi ditutup untuk modifikasi. Contoh Bellow adalah contoh yang melanggar Buka Tutup Prinsip. Menerapkan editor grafis yang menangani gambar dari berbagai bentuk. Ini jelas bahwa itu tidak mengikuti Tutup Prinsip Terbuka sejak kelas GraphicEditor harus dimodifikasi untuk setiap kelas bentuk baru yang harus ditambahkan. Ada beberapa kelemahan: untuk setiap bentuk baru ditambahkan pengujian unit GraphicEditor harus diulang. Ketika jenis baru bentuk ditambahkan waktu untuk menambahkan akan tinggi karena pengembang yang menambahkannya harus memahami logika GraphicEditor. menambahkan bentuk baru dapat mempengaruhi fungsi yang ada dengan cara yang tidak diinginkan, bahkan jika bentuk baru bekerja sempurna Dalam rangka untuk memiliki efek yang lebih dramatis, bayangkan bahwa Editor Grafis adalah kelas besar, dengan banyak fungsi di dalam, ditulis dan berubah oleh banyak pengembang, sementara bentuk mungkin kelas dilaksanakan hanya oleh satu pengembang. Dalam hal ini akan perbaikan besar untuk memungkinkan penambahan bentuk baru tanpa mengubah kelas GraphicEditor.