landfills in EU (EC Decision, 2003)

landfills in EU (EC Decision, 2003) and the element concentrationfor the Almagrera sludge after EN 12457-2 leaching test. Accordingto the results, the sludge could be considered as inert if only metalsare considered due to concentrations in leachates are below thelimits established for inert wastes landfills. This fact is indicative ofthe high stability of the waste for potentially toxic metals under thechemical conditions induced by EN 12457-2 leaching test. However,considering SO4 concentration, the sludge cannot be disposed inany type of regulated landfill due to the high release of SO4(87,215 mg/kg), being the limit of acceptance at landfills for hazardous wastes 50,000 mg/kg. Under this situation, the UEregulation (EC Decision, 2003) demands a further treatment(additional neutralization, encapsulation, etc.) for these wastesprior to be tested again by EN 12457-2. Given that SO4 is the maincomponent of the vast majority of the AMDs, this fact could haveimportant implications for sludge management generated by activetreatment plants. Landfill disposal of the resulting sludge wouldrequire further treatment and, hence, considerable additional expenses of waste management.

Results (Indonesian) 1:

tempat pembuangan sampah di Uni Eropa (EC Keputusan, 2003) dan konsentrasi elemen
untuk lumpur Almagrera setelah EN 12.457-2 uji pencucian. Menurut
hasil, lumpur dapat dianggap sebagai lembam jika hanya logam
dianggap karena konsentrasi di lindi berada di bawah
batas yang ditetapkan untuk lembam limbah tempat pembuangan sampah. Fakta ini merupakan indikasi dari
stabilitas tinggi limbah logam beracun berpotensi di bawah
kondisi kimia yang disebabkan oleh EN 12.457-2 uji pencucian. Namun,
mengingat konsentrasi SO4, lumpur bisa tidak dibuang di
semua jenis TPA diatur karena pelepasan tinggi SO4
(87.215 mg / kg), menjadi batas penerimaan di tempat pembuangan sampah untuk limbah berbahaya 50.000 mg / kg. Dalam situasi ini, UE yang
Peraturan (EC Keputusan, 2003) menuntut perawatan lebih lanjut
(netralisasi tambahan, enkapsulasi, dll) untuk limbah tersebut
sebelum diuji lagi oleh EN 12.457-2. Mengingat bahwa SO4 adalah utama
komponen dari sebagian besar dari AMDs, fakta ini bisa memiliki
implikasi penting bagi manajemen lumpur yang dihasilkan oleh aktif
pabrik pengolahan. TPA pembuangan lumpur yang dihasilkan akan
memerlukan pengobatan lebih lanjut dan, karenanya, biaya tambahan yang cukup besar dari pengelolaan sampah.

Results (Indonesian) 2:

landfill di EU (keputusan EC, 2003) dan konsentrasi elemen
untuk endapan Almagrera setelah tes pencucian EN 12457-2. Menurut
untuk hasil, Lumpur dapat dianggap sebagai inert jika hanya logam
dianggap karena konsentrasi dalam leachates berada di bawah
batas yang ditetapkan untuk tanah pembuangan limbah inert. Fakta ini menunjukkan
stabilitas tinggi limbah untuk logam yang berpotensi beracun di bawah
kondisi kimia yang disebabkan oleh tes pencucian EN 12457-2. Namun
mempertimbangkan konsentrasi SO4, Lumpur tidak dapat dibuang
Semua jenis TPA yang diatur karena pelepasan tinggi SO4
(87.215 mg/kg), menjadi batas penerimaan di landfill untuk limbah berbahaya 50.000 mg/kg. Dalam situasi ini, UE
regulasi (keputusan EC, 2003) menuntut perlakuan lebih lanjut
(netralisasi tambahan, enkapalan, dll) untuk limbah ini
sebelum diuji lagi oleh EN 12457-2. Mengingat bahwa SO4 adalah utama
komponen yang sebagian besar dari AMDs, fakta ini bisa
implikasi penting bagi pengelolaan Lumpur yang dihasilkan oleh
pabrik pengolahan. Pembuangan timbunan Lumpur yang dihasilkan akan
memerlukan perawatan lebih lanjut dan, karenanya, cukup banyak biaya tambahan pengelolaan limbah.