ConclusionWhen this principle is ap

Conclusion

When this principle is applied it means the high level classes are not working directly with low level classes, they are using interfaces as an abstract layer. In this case instantiation of new low level objects inside the high level classes(if necessary) can not be done using the operator new. Instead, some of the Creational design patterns can be used, such as Factory Method, Abstract Factory, Prototype.

The Template Design Pattern is an example where the DIP principle is applied.

Of course, using this principle implies an increased effort, will result in more classes and interfaces to maintain, in a few words in more complex code, but more flexible. This principle should not be applied blindly for every class or every module. If we have a class functionality that is more likely to remain unchanged in the future there is not need to apply this principle.

Results (Indonesian) 1:

KesimpulanKetika diterapkan pada prinsip ini artinya kelas tingkat tinggi yang tidak bekerja secara langsung dengan kelas tingkat rendah, mereka menggunakan antarmuka sebagai lapisan abstrak. Di Instansiasi ini kasus baru objek tingkat rendah dalam tingkat tinggi kelas (jika perlu) tidak dapat dilakukan menggunakan operator baru. Sebaliknya, beberapa pola desain berdedikasi dapat digunakan, seperti metode pabrik, pabrik abstrak, prototipe.Pola desain Template adalah contoh di mana prinsip DIP diterapkan.Tentu saja, menggunakan prinsip ini menyiratkan upaya peningkatan, akan menghasilkan lebih banyak kelas dan antarmuka untuk mempertahankan, dalam beberapa kata dalam kode yang lebih kompleks, namun lebih fleksibel. Prinsip ini tidak harus diterapkan secara membabi buta untuk setiap kelas atau setiap modul. Jika kita memiliki fungsi kelas yang lebih cenderung tetap tidak berubah di masa depan tidak ada kebutuhan untuk menerapkan prinsip ini.

Results (Indonesian) 2:

Kesimpulan Ketika prinsip ini diterapkan artinya kelas tingkat tinggi tidak bekerja secara langsung dengan kelas tingkat rendah, mereka menggunakan antarmuka sebagai lapisan abstrak. Dalam hal ini Instansiasi objek tingkat rendah baru di dalam kelas tingkat tinggi (jika diperlukan) tidak dapat dilakukan dengan menggunakan operator baru. Sebaliknya, beberapa pola desain penciptaan dapat digunakan, seperti Factory Method, Abstrak Pabrik, Prototype. Desain Template Pola adalah contoh di mana prinsip DIP diterapkan. Tentu saja, menggunakan prinsip ini menyiratkan upaya peningkatan, akan menghasilkan lebih kelas dan interface untuk mempertahankan, dalam beberapa kata dalam kode yang lebih kompleks, tapi lebih fleksibel. Prinsip ini tidak harus diterapkan membabi buta untuk setiap kelas atau setiap modul. Jika kita memiliki fungsi kelas yang lebih mungkin untuk tetap tidak berubah di masa depan ada tidak perlu menerapkan prinsip ini.