Macroeconomic abstractions opened u

Macroeconomic abstractions opened up convincing action frames for political actors
for several reasons. First, the new development economical theories promised to address
global poverty at relatively low cost. While the comparative statistical compilations suggested
that there would be a need and a demand for enormous transfers of capital from
the North to the South, the new development economical theories clearly stated that the
supply of technical know-how sufficed for gearing up poor economies and that there
was no need to ‘buy’ them out of misery with scarce post-war capital. The vision of a
self-sustained process of building up modern, welfare-oriented states gained plausibility
because it relieved former colonial centres of the cost burden of such a development.
The realization of welfare projects in the new states seemed largely to be a question of
good economic governance.

Results (Indonesian) 1:

abstraksi makroekonomi membuka frame tindakan meyakinkan bagi aktor-aktor politik
karena beberapa alasan. pertama, pengembangan teori ekonomi baru berjanji untuk mengatasi
kemiskinan global dengan biaya yang relatif rendah. sedangkan kompilasi statistik komparatif menyarankan
bahwa akan ada kebutuhan dan permintaan untuk transfer besar modal dari
utara ke selatan,pengembangan teori ekonomi baru jelas menyatakan bahwa
pasokan pengetahuan teknis cukup bagi bersiap-siap ekonomi miskin dan bahwa ada
tidak perlu 'beli' mereka keluar dari penderitaan dengan langka modal pasca-perang. visi
proses self-berkelanjutan membangun, negara-negara yang berorientasi kesejahteraan modern yang diperoleh masuk akal
karena lega pusat kolonial mantan beban biaya pembangunan tersebut.
realisasi proyek-proyek kesejahteraan di negara-negara baru tampaknya sebagian besar menjadi pertanyaan
tata kelola ekonomi yang baik.

Results (Indonesian) 2:

Makroekonomi abstraksi membuka meyakinkan tindakan frame untuk aktor politik
karena beberapa alasan. Pertama, teori ekonomi pembangunan baru berjanji untuk alamat
kemiskinan global dengan biaya yang relatif rendah. Sementara kompilasi Statistik perbandingan yang menyarankan
bahwa akan ada kebutuhan dan permintaan untuk transfer besar modal dari
Utara ke Selatan, teori ekonomi pembangunan baru dengan jelas menyatakan bahwa
cukup pasokan pengetahuan teknis untuk bersiap ekonomi yang buruk dan yang tidak
ada kebutuhan untuk 'beli' mereka keluar dari penderitaan dengan langka modal pasca perang. Visi
berkelanjutan diri proses membangun negara modern, berorientasi kerakyatan memperoleh masuk akal
karena itu lega bekas pusat kolonial beban biaya seperti pembangunan.
realisasi proyek-proyek kesejahteraan di negara-negara baru tampaknya sebagian besar pertanyaan
tata kelola ekonomi yang baik.