We might best think of reference as

We might best think of reference as an act in which a speaker, or writer, uses linguistic forms to enable a listener, or eader, to identify something. Reference, then, is clearly tied to the speaker’s goals ( for example to identify something, and the speaker’s beliefs example can he listener be expected to know that particular something ) in he use of language.

Results (Indonesian) 1:

Kita mungkin terbaik berpikir referensi sebagai tindakan di mana seorang pembicara atau penulis, menggunakan bentuk-bentuk linguistik untuk mengaktifkan pendengar, atau eader, untuk mengidentifikasi sesuatu. Referensi, kemudian, jelas terikat dengan tujuan pembicara (untuk contoh untuk mengidentifikasi sesuatu, dan pembicara keyakinan contoh dapat ia pendengar diharapkan tahu tertentu sesuatu) ia digunakan bahasa.

Results (Indonesian) 2:

Kita mungkin terbaik memikirkan referensi sebagai tindakan di mana seorang pembicara, atau penulis, menggunakan bentuk-bentuk linguistik untuk mengaktifkan pendengar, atau eader, untuk mengidentifikasi sesuatu. Referensi, maka, jelas terkait dengan tujuan pembicara (misalnya untuk mengidentifikasi sesuatu, dan pembicara keyakinan contoh dapat ia pendengar diharapkan untuk mengetahui bahwa sesuatu yang khusus) dalam dia menggunakan bahasa.