Abstract The notion of “offence” li

Abstract The notion of “offence” lies at the core of current models of impoliteness. Yet is also well acknowledged that being impolite is not necessarily the same thing as being offended. In this paper, it is suggested that previous work on causing offence (Culpeper, 2011) can be usefully complemented by an analysis of taking offence. It is proposed that taking offence can be productively examined with respect to a model of (im)politeness as interactional social practice (Haugh, 2015). On this view, taking offence is analysed in part as a social action in and of itself, which means those persons registering or sanctioning offence in an interaction, whether explicitly or implicitly, can themselves be held morally accountable for this taking of offence. It is further suggested that taking offence as a form of social action can be productively theorised as a pragmatic act which is invariably situated with respect to particular activity types and interactional projects therein (Culpeper and Haugh, 2014). This position is illustrated by drawing from analyses of initial interactions amongst speakers of (American and Australian) English who are not previously acquainted. It is suggested that ways in which taking offence are accomplished both afforded and constrained by the demonstrable orientation on the part of participants to agreeability in the course of getting acquainted.

Results (Indonesian) 2:

Abstrak Gagasan "pelanggaran" terletak pada inti dari model saat ketidaksopanan. Namun juga juga diakui bahwa menjadi sopan belum tentu hal yang sama seperti yang tersinggung. Dalam tulisan ini, disarankan bahwa pekerjaan sebelumnya pada menyebabkan pelanggaran (Culpeper, 2011) dapat berguna dilengkapi dengan analisis tersinggung. Diusulkan agar tersinggung dapat diperiksa secara produktif terhadap model (im) kesantunan sebagai praktek sosial interaksional (Haugh 2015). Pada pandangan ini, tersinggung dianalisis dalam bagian sebagai aksi sosial di dan dari dirinya sendiri, yang berarti orang-orang mendaftar atau sanksi pidana dalam interaksi, baik secara eksplisit maupun implisit, dapat sendiri bertanggung jawab secara moral untuk mengambil ini pelanggaran. Hal ini lebih lanjut menyatakan bahwa tersinggung sebagai bentuk aksi sosial dapat produktif berteori sebagai tindakan pragmatis yang selalu terletak sehubungan dengan jenis tertentu kegiatan dan proyek interaksional di dalamnya (Culpeper dan Haugh 2014). Posisi ini digambarkan dengan menggambar dari analisis interaksi awal antara penutur (Amerika dan Australia) Inggris yang sebelumnya tidak mengenal. Disarankan bahwa cara di mana pengambilan pelanggaran yang dilakukan baik diberikan dan dibatasi oleh orientasi dibuktikan pada bagian dari peserta untuk agreeability dalam perjalanan berkenalan.