When a class did not captivate stud

When a class did not captivate students’ imaginations, they were less
likely to take a learner stance. While the passages cited above demonstrate that
students did place importance on learning and on personal development—
on the college experience as a journey of the mind—the students in English
252 placed greater importance on the relevance of their course work and the
skills that that course work provided. Fred summed up his experiences in Blair’s
classroom thus:

Results (Indonesian) 1:

Ketika kelas tidak melakukan memikat imajinasi siswa, mereka yang kurangcenderung untuk mengambil sikap pelajar. Sementara ayat-ayat yang dikutip di atas menunjukkan bahwaApakah tempat siswa pentingnya pembelajaran dan pengembangan pribadi —pada college pengalaman sebagai perjalanan pikiran — siswa dalam bahasa Inggris252 ditempatkan lebih penting pada relevansi mereka tentu saja bekerja danketerampilan yang diberikan itu tentu saja bekerja. Fred disimpulkan pengalamannya dalam Blairkelas dengan demikian:

Results (Indonesian) 2:

Ketika kelas tidak memikat imajinasi siswa, mereka kurang
cenderung mengambil sikap pembelajar. Sementara bagian yang dikutip di atas menunjukkan bahwa
siswa melakukan menempatkan pentingnya belajar dan pada pembangunan-pribadi
dari pengalaman kuliah sebagai perjalanan pikiran-siswa dalam bahasa Inggris
252 ditempatkan kepentingan yang lebih besar pada relevansi kursus mereka bekerja dan
keterampilan yang tentu saja yang pekerjaan yang tersedia. Fred menyimpulkan pengalamannya di Blair
kelas demikian: