The Islamic psychotherapy approach

The Islamic psychotherapy approach to treatment has been widely applied for many psychological issues. Hamjah and Akhir (2014) conducted a number of counselling sessions using this approach, where three of the main features were applied: aqidah (creed), ibadah (worship and devotion to Allah), and akhlaq (moral behaviour). A longitudi- nal study stressing the importance of a therapeutic approach based on a clients’ personal frame of orientation suggested that religious values and beliefs enhanced a person’s recovery from distressing experiences, such as the death of a loved one (Mehraby, 2003). Yucel’s studies in 2007 added authority to these findings by demonstrating how prayer amended psychological happiness amongst its Muslim participants. Ahmed (n.d.) suggested that Muslim psychiatrists and psychotherapists who were committed to Islam should integrate their beliefs, ethics, and behaviour into their therapy.

Results (Indonesian) 1:

Pendekatan psikoterapi Islam untuk pengobatan telah banyak diterapkan untuk berbagai masalah psikologis. Hamjah dan Akhir (2014) melakukan sejumlah sesi konseling dengan menggunakan pendekatan ini, di mana tiga fitur utama yang diterapkan: aqidah (keyakinan), ibadah (ibadah dan pengabdian kepada Allah), dan akhlaq (perilaku moral). Sebuah studi nal longitudi- menekankan pentingnya pendekatan terapi berdasarkan kerangka pribadi klien orientasi menyarankan bahwa nilai-nilai dan keyakinan agama ditingkatkan pemulihan seseorang dari menyedihkan pengalaman, seperti kematian orang yang dicintai (Mehraby, 2003). Studi Yucel pada tahun 2007 ditambahkan kewenangan untuk temuan ini dengan menunjukkan bagaimana doa diubah kebahagiaan psikologis di antara peserta Muslim. Ahmed (nd

Results (Indonesian) 2:

Pendekatan psikoterapi Islam terhadap pengobatan telah diterapkan secara luas untuk banyak masalah psikologis. Hamjah dan akhir (2014) mengadakan beberapa sesi konseling dengan menggunakan pendekatan ini, dimana tiga fitur utama diterapkan: aqidah (kredo), ibadat (penyembahan dan pengabdian kepada Allah), dan Akhlaq (perilaku moral). Sebuah studi longitudi-nal menekankan pentingnya pendekatan terapeutik berdasarkan kerangka orientasi pribadi klien yang menyarankan bahwa nilai agama dan keyakinan meningkatkan pemulihan seseorang dari pengalaman menyedihkan, seperti kematian orang yang dicintai ( Mehraby, 2003). Studi Yucel di 2007 menambahkan kewenangan untuk temuan ini dengan menunjukkan bagaimana doa diubah kebahagiaan psikologis di antara para peserta Muslim. Ahmed (n.d.) berpendapat bahwa psikiater dan psikoterapis Muslim yang berkomitmen terhadap Islam harus mengintegrasikan kepercayaan, etika, dan perilaku mereka ke dalam terapi mereka.