The investigative approach to data

The investigative approach to data collection was adopted in
combination with desk research (secondary data collection) and
other strategies. The main abattoir in Tamale was selected for this
study. Data on the number of ruminants (cattle, goats and sheep)
slaughtered daily was collected (through participant observation)
between April and June, 2013. This was backed with data obtained
from records on abattoir operations. Additional information was
collected through questionnaire administered to butchers and
interviews with key informants (veterinary experts and meat
inspectors) using interview schedule. Waste materials generated
from abattoir operations was estimated based on calculations by
Aniebo et al. (2009) (Table 1). The computations were done using
average data on body weight for the respective ruminants and
carcass weight per 1,000 kg.

Results (Indonesian) 1:

Pendekatan investigasi pengumpulan data diadopsi pada kombinasi dengan meja penelitian (data sekunder koleksi) dan strategi lain. Kawalan utama di Tamale dipilih untuk ini studi. Data jumlah ternak ruminansia (sapi, kambing dan domba) disembelih setiap hari adalah dikumpulkan (melalui pengamatan peserta) antara bulan April dan Juni 2013. Hal ini didukung dengan data yang diperoleh dari catatan kawalan operasi. Informasi tambahan dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada tukang jagal dan wawancara informan kunci (ahli hewan dan daging Inspektur) menggunakan wawancara jadwal. Bahan-bahan limbah yang dihasilkan dari operasi kawalan ditaksir berdasarkan perhitungan oleh Aniebo et al. (2009) (Tabel 1). Perhitungan selesai menggunakan rata-rata data pada berat badan bagi ternak ruminansia masing-masing dan bangkai berat per 1.000 kg.

Results (Indonesian) 2:

Pendekatan investigasi untuk pengumpulan data diadopsi di
kombinasi dengan meja penelitian (pengumpulan data sekunder) dan
strategi lainnya. Tempat pemotongan utama di Tamale dipilih untuk ini
studi. Data jumlah ternak ruminansia (sapi, kambing dan domba)
dibantai setiap hari dikumpulkan (melalui observasi partisipatif)
antara April dan Juni 2013. Hal ini didukung dengan data yang diperoleh
dari catatan pada operasi rumah potong hewan. Informasi tambahan yang
dikumpulkan melalui kuesioner diberikan kepada tukang daging dan
wawancara dengan informan kunci (ahli hewan dan daging
inspektur) menggunakan jadwal wawancara. Bahan limbah yang dihasilkan
dari operasi rumah potong hewan diperkirakan berdasarkan perhitungan oleh
Aniebo et al. (2009) (Tabel 1). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
data rata-rata berat badan untuk ruminansia masing-masing dan
bobot karkas per 1.000 kg.