Judgment is not color blind: The im

Judgment is not color blind: The impact of automatic color preference on product and advertising preferences

Abstract

This research examines the colors white and black and highlights the importance of automatic preference for the color white over black in product choice and advertising contexts. Across three studies, we incorporate multiple Implicit Association Tests to assess automatic preferences for colors, products, races, and advertisements. In Study 1, we demonstrate an automatic color preference for white over black, show that this preference holds for Caucasian-Americans and African-Americans, and find that automatic color preference predicts automatic product preference of white over black-colored products. Study 2 extends these findings by showing that actual behavioral product choice is best predicted by a combination of automatic and explicit color preferences. In the advertising domain, Study 3 demonstrates how automatic color preference influences advertising responses and how it explains the lack of in-group preference by African-Americans in previous implicit studies of racial preference. Collectively, our research draws attention to the need to disentangle white and black as designation of colors versus racial groups, and offers significant and novel contributions to the work on color and race in consumer psychology

Results (Indonesian) 1:

Pengadilan bukanlah buta warna: dampak preferensi otomatis warna pada produk dan preferensi iklanAbstrakPenelitian ini meneliti warna putih dan hitam dan menyoroti pentingnya otomatis preferensi untuk warna putih atas hitam di pilihan produk dan iklan konteks. Melintasi tiga studi, kami menggabungkan beberapa tes Asosiasi implisit untuk menilai otomatis preferensi untuk warna, produk, ras, dan iklan. Dalam studi 1, kami menunjukkan preferensi warna otomatis untuk putih atas hitam, menunjukkan bahwa preferensi ini memegang Caucasian-Amerika dan Afrika-Amerika, dan menemukan bahwa preferensi warna otomatis memprediksi otomatis produk preferensi putih atas produk-produk berwarna hitam. Studi 2 meluas Temuan ini dengan menunjukkan bahwa produk perilaku sebenarnya pilihan terbaik diperkirakan oleh kombinasi warna otomatis dan eksplisit preferensi. Iklan domain, 3 studi menunjukkan bagaimana otomatis warna preferensi pengaruh iklan tanggapan dan cara menjelaskan kurangnya preferensi in-group oleh Afrika-Amerika dalam studi sebelumnya implisit rasial preferensi. Secara kolektif, penelitian kami menarik perhatian terhadap kebutuhan untuk menguraikan hitam dan putih sebagai penunjukan warna versus rasial grup, dan menawarkan novel dan signifikan kontribusi kerja pada warna dan ras di psikologi konsumen

Results (Indonesian) 2:

Penghakiman tidak buta warna: Dampak preferensi warna otomatis pada produk dan iklan preferensi

Abstrak

Penelitian ini menguji warna putih dan hitam dan menyoroti pentingnya preferensi otomatis untuk warna putih di atas hitam dalam pilihan produk dan konteks iklan. Di tiga studi, kami memasukkan beberapa Tes Asosiasi Implisit untuk menilai preferensi otomatis untuk warna, produk, ras, dan iklan. Dalam studi 1, kita menunjukkan preferensi warna otomatis untuk putih lebih hitam, menunjukkan bahwa preferensi ini berlaku untuk Kaukasia-Amerika dan Afrika-Amerika, dan menemukan bahwa preferensi warna otomatis memprediksi preferensi produk otomatis putih lebih produk berwarna hitam. Studi 2 meluas temuan ini dengan menunjukkan bahwa pilihan produk perilaku yang sebenarnya terbaik diprediksi oleh kombinasi dari preferensi warna otomatis dan eksplisit. Dalam domain iklan, program 3 menunjukkan bagaimana otomatis preferensi warna mempengaruhi respon iklan dan bagaimana menjelaskan kurangnya di-kelompok preferensi oleh Afrika-Amerika dalam studi implisit sebelumnya preferensi ras. Secara kolektif, penelitian kami menarik perhatian pada kebutuhan untuk memisahkan putih dan hitam sebagai penunjukan warna dibandingkan kelompok ras, dan menawarkan kontribusi yang signifikan dan baru untuk bekerja pada warna dan ras di psikologi konsumen