The present case study describes an

The present case study describes an effort to address these challenges through an integrated intervention and research program. At the start of the program we were faced with a vast disparity between the number of children with psychosocial and mental health problems and the availability of evidence-based interventions in settings of armed conflict. Consequently, we followed a combined research–practice approach that aimed to overcome that disparity. We present a summary of the multi-tiered psychosocial and mental health care package, implemented between 2004 and 2010 in five countries [13]. We synthesize the interplay between research and practice in this program according to a set of principles extracted from guidelines on psychosocial support for children in areas of conflict [5],[14],[15] and emergency settings [9]. We conclude with recommendations to improve future uptake of psychosocial and mental health care. While several articles have been published on separate studies of the program [13],[16]–[21], we have thus far not provided an integrated overview of the overarching lessons learned through research and practice reflections.

Results (Indonesian) 1:

studi kasus ini menggambarkan upaya untuk mengatasi tantangan ini melalui intervensi terpadu dan program penelitian. pada awal program kita dihadapkan dengan perbedaan besar antara jumlah anak dengan masalah psikososial dan kesehatan mental dan ketersediaan intervensi berbasis bukti dalam pengaturan konflik bersenjata. akibatnya,kami mengikuti gabungan pendekatan penelitian-praktek yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan itu. kami menyajikan ringkasan dari paket perawatan psikososial dan kesehatan mental multi-tier, dilaksanakan antara tahun 2004 dan 2010 di lima negara [13].kita mensintesis interaksi antara penelitian dan praktek dalam program ini menurut seperangkat prinsip yang diambil dari pedoman pada dukungan psikososial bagi anak-anak di daerah konflik [5], [14], [15] dan pengaturan darurat [9]. kami menyimpulkan dengan rekomendasi untuk meningkatkan penyerapan masa depan pelayanan psikososial dan kesehatan mental.sementara beberapa artikel yang telah dipublikasikan pada studi terpisah dari program [13], [16] - [21], kami sejauh ini belum memberikan gambaran yang terintegrasi dari pelajaran menyeluruh dipelajari melalui penelitian dan praktek refleksi.

Results (Indonesian) 2:

Studi kasus hadir menggambarkan upaya untuk mengatasi tantangan-tantangan ini melalui program intervensi dan penelitian terpadu. Pada awal program kita dihadapkan dengan kesenjangan yang besar antara jumlah anak-anak dengan masalah kesehatan mental dan psikososial dan ketersediaan intervensi berbasis bukti dalam pengaturan dari konflik bersenjata. Akibatnya, kita mengikuti pendekatan gabungan research–practice yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Kami menyajikan ringkasan multi-tier psikososial dan mental kesehatan paket, dilaksanakan antara 2004 dan 2010 di lima negara [13]. Kami mensintesis interaksi antara penelitian dan praktek dalam program ini sesuai dengan seperangkat prinsip-prinsip yang diekstrak dari pedoman dukungan psikososial untuk anak-anak di daerah konflik [5], [14], [15] dan darurat pengaturan [9]. Kami menyimpulkan rekomendasi untuk meningkatkan penyerapan masa depan perawatan kesehatan mental dan psikososial. Sementara beberapa artikel telah diterbitkan pada studi yang terpisah dari program [13], [16]-[21], kami memiliki sejauh tidak disediakan gambaran terpadu pelajaran menyeluruh belajar melalui refleksi penelitian dan praktek.