Dietary uptake probably accounts fo

Dietary uptake probably accounts for more than 90% of the total uptake of methylmercury in wild fishes, and fish probably assimilate from 65 to 80% or more of the methylmercury present in the food they eat. In the laboratory, fish can accumulate high concentrations of methylmercury directly across the gills when exposed to abnormally high concentrations of waterborne methylmercury. Many of the published laboratory studies on bioaccumulation have exposed test fish to methylmercury concentrations that greatly exceed concentrations of methylmercury in surface waters. The mode of uptake (food vs. water) in bioaccumulation experiments, however, seems to have little influence on the distribution of methylmercury among most internal organs and tissues, except that concentrations in the gills are much higher after waterborne (than dietary) exposure and concentrations in the intestines are higher after dietary exposure.

Results (Indonesian) 1:

Penyerapan makanan mungkin menyumbang lebih dari 90% dari total penggunaan methylmercury dalam liar fishes, dan fish mungkin mengasimilasi dari 65 80% atau lebih dari methylmercury hadir dalam makanan yang mereka makan. Di laboratorium, fish dapat mengumpulkan konsentrasi tinggi methylmercury tepat di seberang insang bila terkena abnormal tinggi konsentrasi methylmercury yang ditularkan melalui air. Banyak penelitian laboratorium yang diterbitkan pada bioakumulasi telah terkena tes fish untuk methylmercury konsentrasi yang sangat melebihi konsentrasi methylmercury di permukaan air. Modus pengambilan (makanan vs air) dalam percobaan bioakumulasi, namun, tampaknya memiliki sedikit influence pada distribusi methylmercury antara kebanyakan organ dan jaringan, kecuali bahwa konsentrasi di insang lebih tinggi setelah paparan yang ditularkan melalui air (daripada makanan) dan konsentrasi di usus lebih tinggi setelah paparan Diet.

Results (Indonesian) 2:

Serapan diet mungkin menyumbang lebih dari 90% dari total penyerapan methylmercury dalam Shes fi liar, dan ikan mungkin mengasimilasi 65-80% atau lebih dari sekarang methylmercury dalam makanan yang mereka makan. Di laboratorium, ikan dapat mengakumulasi konsentrasi tinggi methylmercury langsung di insang bila terkena konsentrasi abnormal tinggi ditularkan melalui air methylmercury. Banyak studi laboratorium yang dipublikasikan pada bioakumulasi telah terkena uji ikan untuk konsentrasi methylmercury yang jauh melampaui konsentrasi methylmercury di permukaan air. Modus serapan (makanan vs air) dalam percobaan bioakumulasi, bagaimanapun, tampaknya memiliki sedikit pengaruh fl pada distribusi methylmercury antara organ yang paling dan jaringan, kecuali bahwa konsentrasi pada insang jauh lebih tinggi setelah ditularkan melalui air (dari makanan) eksposur dan Konsentrasi dalam usus yang lebih tinggi setelah paparan makanan.