Media is an extension of global cap

Media is an extension of global capitalism to create the popular culture. Media, in this case novel is able to be ‘magic’ of global capitalism advertising. Flagged globalization, modernization of the creation of the ‘single market’ is a dream of global capitalism run smoothly penetrated every aspect of the world, including Indonesia. Researchers examine the novel “Miss Jinjing” by Amelia Masniari using the theory consumer Society of Jean Baudrillard. Baudrillard criticism is crucial to uncover the manipulation of consumer awareness is stuck on the symbolic and prestige aspect. This research sees the truth of Baudrillard concept on Jakarta society. Branded maniac and shopaholic possessed middle upper class society in Jakarta.

Results (Indonesian) 1:

Media merupakan perpanjangan dari kapitalisme global untuk menciptakan budaya populer. Media, dalam hal novel ini mampu menjadi 'ajaib' dari iklan kapitalisme global. globalisasi yang ditandai, modernisasi penciptaan 'pasar tunggal' adalah impian kapitalisme global berjalan lancar menembus setiap aspek dari dunia, termasuk Indonesia. Para peneliti meneliti novel “Miss Jinjing” oleh Amelia Masniari menggunakan konsumen teori Society of Jean Baudrillard. Baudrillard kritik sangat penting untuk mengungkap manipulasi kesadaran konsumen adalah terjebak pada aspek simbolis dan prestise. Penelitian ini melihat kebenaran dari konsep Baudrillard pada masyarakat Jakarta. Bermerek maniak dan shopaholic kerasukan masyarakat kelas menengah ke atas di Jakarta.

Results (Indonesian) 2:

Media merupakan perpanjangan dari kapitalisme global untuk menciptakan budaya populer. Media, dalam hal ini novel ini mampu menjadi ' keajaiban ' dari periklanan kapitalisme global. Berbendera globalisasi, modernisasi penciptaan ' pasar tunggal ' adalah impian kapitalisme global berjalan lancar menembus setiap aspek dunia, termasuk Indonesia. Peneliti meneliti novel "Miss jinjing" oleh Amelia Masniari menggunakan teori konsumen Society of Jean Baudrillard. Kritik Baudrillard sangat penting untuk mengungkap manipulasi kesadaran konsumen terjebak pada aspek simbolis dan prestise. Penelitian ini melihat kebenaran konsep Baudrillard terhadap masyarakat Jakarta. Maniak bermerek dan belanja Hawaii memiliki masyarakat kelas menengah atas di Jakarta.