There is ample evidence of emotiona

There is ample evidence of emotional contagion, whereby we unconsciously mimic and synchronize our language and behavior to those of someone around us (Hatfield, Cacioppo, & Rapson, 1992, 1993). This mimicking and syncronicity then leads to an emotion convergence with the person being mimicked. Such persons may be from the media as well as in real life. Sometimes some Tv and radio take advantage of this process by intentionally elicting and manipulating negative emotions for their own ends of entertaining and promoting a particular agenda. See box 6.1 for some of the most egregious and outrageous examples of this emotional manipulation.

Results (Indonesian) 1:

ada banyak bukti penularan emosi, dimana kita secara tidak sadar meniru dan sinkronisasi bahasa dan perilaku kita kepada orang-orang dari seseorang di sekitar kita (hatfield, Cacioppo, & Rapson, 1992, 1993). meniru ini dan Syncronicity kemudian mengarah ke konvergensi emosi dengan orang yang sedang menirukan. orang tersebut mungkin dari media maupun dalam kehidupan nyata.kadang-kadang beberapa tv dan radio mengambil keuntungan dari proses ini dengan sengaja elicting dan memanipulasi emosi negatif untuk tujuan mereka sendiri menghibur dan mempromosikan agenda tertentu. lihat kotak 6.1 untuk beberapa contoh yang paling mengerikan dan keterlaluan manipulasi emosional ini.

Results (Indonesian) 2:

Ada banyak bukti dari penyakit menular emosional, dimana kita tidak sadar meniru dan mensinkronisasi bahasa dan perilaku dengan orang-orang di sekitar kita kita (Hatfield, Cacioppo, & Rapson, 1992, 1993). Ini meniru dan syncronicity kemudian mengarah ke konvergensi emosi dengan orang sedang menirukan. Orang-orang tersebut mungkin dari media serta kehidupan nyata. Kadang-kadang beberapa Tv dan radio mengambil keuntungan dari proses ini dengan sengaja elicting dan memanipulasi emosi negatif untuk tujuan mereka sendiri menghibur dan mempromosikan sebuah agenda tertentu. Lihat kotak 6.1 untuk beberapa contoh paling mengerikan dan keterlaluan manipulasi emosional ini.