San Bushmen, who have been in exist

San Bushmen, who have been in existence for over 100,000 years, and other hunter-gatherers, live in ways that involve adapting to and even shaping environments but that are sustainable and that are in harmony with nature [111]. In contrast, some human societies act, in many respects, like an invasive species, despoiling the environments they enter and destroying the quality of life that future generation so therwise might haveen joyed. About 17% of the Amazon ian rain forest has been destroyed in the last 50 years (https://www.nationalgeographic.com/environment/habitats/rain-forests/) and the rate of deforestation is increasing, at the same time contributing substantially to emissions of carbon dioxide and global climate change [112]. The Bushmen, like so many other peoples, have recognized the importance of collective adaptation—that individual adaptation is not sufficient for a society successfully to adapt to the vagaries of nature. If our contemporary Western societies do not achieve the same recognition—if, whatever their general intelligence, they lack the adaptive intelligence to maintain a hospitable world for future generations, all the general intelligence in the world will not save the human species from extinction. Many young people already recognize these facts, as shown by the school strikes for climate on March 15, 2019, and September 20, 2019 [113]? Will the older generation recognize them before it is too late?

Results (Indonesian) 2:

San Bushmen, yang telah ada selama lebih dari 100.000 tahun, dan pemburu-pengumpul lainnya, hidup dengan cara-cara yang melibatkan beradaptasi terhadap dan bahkan membentuk lingkungan tetapi yang berkelanjutan dan yang selaras dengan alam [111]. Sebaliknya, beberapa masyarakat manusia bertindak, dalam banyak hal, seperti Spesies invasif, despoiling lingkungan mereka masuk dan menghancurkan kualitas hidup bahwa generasi masa depan sehingga terbijaksana mungkin haveen joyed. Sekitar 17% dari hutan hujan Ian Amazon telah hancur dalam 50 tahun terakhir (https://www.nationalgeographic.com/environment/habitats/rain-forests/) dan laju deforestasi meningkat, pada saat yang sama memberikan kontribusi secara substansial terhadap emisi karbon dioksida dan perubahan iklim global [112]. Bushmen, seperti banyak orang lain, telah mengakui pentingnya adaptasi kolektif-bahwa adaptasi individu tidak cukup untuk masyarakat berhasil beradaptasi dengan tingkah alam. Jika masyarakat Barat kontemporer kita tidak mencapai pengakuan yang sama-jika, apa pun kecerdasan umum mereka, mereka tidak memiliki kecerdasan adaptif untuk mempertahankan dunia yang ramah untuk generasi mendatang, Semua kecerdasan umum di dunia tidak akan menyelamatkan spesies manusia dari kepunahan. Banyak orang muda sudah mengenal fakta ini, seperti yang ditunjukkan oleh pemogokan sekolah untuk iklim pada 15 Maret 2019, dan 20 September 2019 [113]? Akankah generasi yang lebih tua mengenalinya sebelum terlambat?