The region became part of the Afgha

The region became part of the Afghan Ghaznavid Empire in the 10th century, during the Indian invasions by Sultan Mahmud Ghaznawee from Ghazni. Later, it was controlled by the successor Ghurids until the Mongols invaded the area. It then became part of the Timurids.[citation needed]

The modern city gained prominence during the reign of Babur, founder of the Mughal Empire. Babur had chosen the site for this city which was built by his grandson Jalal-uddin Mohammad Akbar in 1570.

Results (Indonesian) 1:

Wilayah itu menjadi bagian dari Kekaisaran Ghaznawiyyah Afghanistan di abad ke-10, selama invasi India oleh Sultan Mahmud Ghaznawee dari Ghazni. Kemudian, itu dikendalikan oleh penerus Ghurids sampai Mongol menginvasi daerah. Ini kemudian menjadi bagian dari Dinasti Timuriyah.[rujukan?]

kota modern diperoleh menonjol sewaktu pemerintahan Babur, pendiri Kesultanan Mughal. Babur telah memilih situs untuk kota ini yang dibangun oleh cucunya Jalal-uddin Mohammad Akbar pada 1570.

Results (Indonesian) 2:

Wilayah ini menjadi bagian dari Afghanistan Ghaznavid Kekaisaran di abad ke-10, selama invasi India oleh Sultan Mahmud Ghaznawee dari Ghazni. Kemudian, itu dikendalikan oleh penerus Ghurids sampai Mongol menyerbu daerah. Ini kemudian menjadi bagian dari Timurids. [Rujukan?] Kota modern menjadi terkenal pada masa pemerintahan Babur, pendiri kekaisaran Mughal. Babur telah memilih situs untuk kota ini yang dibangun oleh cucunya Jalal-uddin Mohammad Akbar pada tahun 1570.