Let’s first examine gene interactio

Let
’
s
fi
rst examine gene interaction in which genes at two loci
interact to produce a single characteristic. Fruit color in the
pepper
Capsicum annuum
is determined in this way. This
plant produces peppers in one of four colors: red, brown, yel-
low, or green. If a homozygous plant with red peppers is
crossed with a homozygous plant with green peppers, all the
F
1
plants have red peppers
(F
IGURE
5.6a)
. When the F
1
are
crossed with one another, the F
2
are in a ratio of 9 red : 3
brown : 3 yellow : 1 green
(F
IGURE
5.6b)
. This dihybrid ra-
tio (Chapter 3) is produced by a cross between two plants
that are both heterozygous for two loci (
RrCc

RrCc
). In
peppers, a dominant allele
R
at the
fi
rst locus produces a red
pigment; the recessive allele
r
at this locus produces no red
pigment. A dominant allele
C
at the second locus causes de-
composition of the green pigment chlorophyll; the recessive
allele
c
allows chlorophyll to persist. The genes at the two loci
then interact to produce the colors seen in F
2
peppers:

Results (Indonesian) 1:

Biarkan’s FiRST meneliti interaksi gen dalam gen di dua lokusberinteraksi untuk menghasilkan satu karakteristik. Buah warna dalammerica Capsicum annuumditentukan dengan cara ini. Initanaman menghasilkan paprika di salah satu dari empat warna: merah, coklat, yel -rendah, atau hijau. Jika tanaman homozygous dengan paprika merahdisilangkan dengan pabrik homozygous dengan paprika hijau, SemuaF1tanaman memiliki paprika merah (FIGURE5.6A). Ketika F1yangdisilangkan dengan satu sama lain, F2dalam rasio 9 merah: 3cokelat: 3 kuning: 1 hijau (FIGURE5.6B). Ini dihybrid ra-Tio (Bab 3) yang dihasilkan oleh Persilangan antara dua tanamanyang keduanya heterozigot untuk dua lokus)RrCcRrCc). Dalampaprika, alel dominan Rdi Filokus RST menghasilkan merahpigmen; alel resesif rdi lokus ini menghasilkan merah nopigmen. Alel dominan Cdi kedua lokus menyebabkan de-Komposisi klorofil pigmen hijau; resesifalel cmemungkinkan klorofil untuk bertahan. Gen di lokus duakemudian berinteraksi untuk menghasilkan warna yang terlihat dalam F2Peppers:

Results (Indonesian) 2:

Mari
'
s
fi
meneliti terlebih dulu terhadap interaksi gen di mana gen pada dua lokus
berinteraksi untuk menghasilkan karakteristik tunggal. Warna buah dalam
lada
annuum Capsicum
ditentukan dengan cara ini. Ini
tanaman menghasilkan paprika di salah satu dari empat warna: merah, coklat, yellow
rendah, atau hijau. Jika tanaman homozigot dengan paprika merah
disilangkan dengan tanaman homozigot dengan paprika hijau, semua
F
1
tanaman memiliki paprika merah
(F
IGURE
5.6a)
. Ketika F
1
yang
disilangkan dengan satu sama lain, F
2
berada dalam rasio 9 merah: 3
coklat: 3 kuning: 1 hijau
(F
IGURE
5.6b)
. Ini dihibrid ra-
tio (Bab 3) diproduksi oleh persilangan antara dua tanaman
yang baik heterozigot untuk dua lokus (
RrCc
?
RrCc
). Dalam
paprika, alel dominan
R
di
fi
lokus pertama menghasilkan merah
pigmen; alel resesif
r
pada lokus ini tidak menghasilkan merah
pigmen. Sebuah alel dominan
C
pada lokus kedua menyebabkan de-
komposisi pigmen hijau klorofil; resesif
alel
c
memungkinkan klorofil untuk bertahan. Gen pada dua lokus
kemudian berinteraksi untuk menghasilkan warna yang terlihat pada F
2
paprika: