Optimization based on ex-post dat

Optimization based on ex-post data does not yield predictable ex-ante risk outcomes. Ofcourse, return is only halfofthe story for investors. Optimized portfolios based on ex-post data will select allocations with lower ex-post standard deviation for investors with higher risk aversion,and vice-versa (think of moving from right to left on the graph of the efficient frontier).

The optimizer apparently does not generate portfolios that retain their ranking with respect to standard deviation. The different values of A resulted in the following standard deviation of returns:

Results (Indonesian) 1:

Optimasi yang didasarkan pada data mantan-posting tidak menghasilkan ex-ante diprediksi risiko hasil. Ofcourse, kembali adalah hanya halfofthe cerita bagi investor. Portofolio yang optimal yang didasarkan pada data mantan-posting akan memilih alokasi dengan deviasi standar mantan-posting yang lebih rendah bagi investor dengan penghindaran risiko yang lebih tinggi, dan sebaliknya (memikirkan bergerak dari kanan ke kiri pada grafik efisien frontier).Pengoptimasi rupanya tidak menghasilkan portofolio yang mempertahankan peringkat mereka sehubungan dengan deviasi standar. Nilai-nilai yang berbeda dari A menghasilkan deviasi standar berikut kembali:

Results (Indonesian) 2:

? Optimasi berdasarkan data ex-post tidak memberikan hasil risiko ex-ante diprediksi. Tentu, kembali hanya halfofthe cerita bagi investor. Portofolio dioptimalkan berdasarkan data ex-post akan memilih alokasi dengan rendah ex-post deviasi standar untuk investor dengan risk aversion yang lebih tinggi, dan sebaliknya (memikirkan bergerak dari kanan ke kiri pada grafik perbatasan yang efisien).
? Optimizer tampaknya tidak menghasilkan portofolio yang mempertahankan peringkat mereka sehubungan dengan standar deviasi. Nilai-nilai yang berbeda dari A menghasilkan standar deviasi berikut pengembalian: