a certain level of cognition-based

a certain level of cognition-based trust is a precondition for any business transaction to occur, but the degree of cognition-based trust built depends on relative differences in firm size. This argument is consistent with Gulati and Sytch’s (2007) thesis that dependence asymmetries between firms influence the quality of their inter-organizational relationships. The negative effect of relative firm size on senior executives’ cognition-based trust in their overseas partners is likely to be stronger for partners of different cultural ethnicity. Because of salient cultural differences, senior executives may categorize themselves and their overseas partners into in and out-groups. An outcome of such categorization is a perception of out-group members as less competent and cooperative than in-group members (Brewer, 1979; Tajfel, 1982). Specifically, when
executives see themselves as enjoying power and status, they are likely to consider less powerful outgroup members as even less competent. This effect is consistent with the finding that an in-group bias in the evaluation of competence and ability occurs largely for high-status groups but not for low-status groups (Mullen et al., 1992; Tajfel & Turner, 1979). Based on their social identification, high-status group members tend to differentiate themselves positively from out-group members (Turner, 1999), and to evaluate the latter as less competent than ingroup members. Another way to think about this effect is from the reference point of smaller firms. Smaller firms have lower power and status, and are hence more vulnerable to the actions of the larger, more capable overseas partner firms. When the executives of these partner firms are of a different culture, and are therefore categorized as out-group members, the experience of vulnerability will be heightened because of even greater uncertainty regarding their intentions. In sum, we expect that the negative relationship between relative firm size and executives’ cognition-based trust in their overseas partners will be stronger for partners of different cultural ethnicity.

Results (Indonesian) 1:

tingkat tertentu berbasis kognisi kepercayaan merupakan prasyarat untuk setiap transaksi bisnis terjadi, tetapi tingkat berbasis kognisi kepercayaan dibangun tergantung pada relatif perbedaan dalam ukuran perusahaan. Argumen ini konsisten dengan Gulati dan Sytch's tesis (2007) bahwa ketergantungan asymmetries antara perusahaan mempengaruhi kualitas hubungan antar-organisasi mereka. Efek negatif ukuran relatif kuat di eksekutif senior berbasis kognisi kepercayaan mereka mitra dari luar negeri ini cenderung lebih kuat untuk mitra etnis budaya yang berbeda. Karena perbedaan budaya yang menonjol, eksekutif senior mungkin mengkategorikan diri mereka sendiri dan mitra dari luar negeri ke dalam dan out-groups. Hasil dari Köppen adalah persepsi anggota out-group sebagai kurang kompeten dan kooperatif daripada anggota in-group (Brewer, 1979; Tajfel, 1982). Secara khusus, ketikaEksekutif melihat diri mereka sebagai menikmati kekuatan dan status, mereka akan mempertimbangkan kurang kuat outgroup anggota sebagai bahkan kurang kompeten. Efek ini konsisten dengan temuan yang bias in-group dalam evaluasi kompetensi dan kemampuan terjadi sebagian besar untuk kelompok-kelompok status tinggi tetapi tidak untuk kelompok yang berkedudukan rendah (Mullen et al., 1992; Tajfel & Turner, 1979). Berdasarkan identifikasi sosial mereka, anggota kelompok status tinggi cenderung untuk membedakan diri dari positif dari out-group anggota (Turner, 1999), dan untuk mengevaluasi sebagai kurang kompeten daripada ingroup anggota. Cara lain untuk berpikir tentang efek ini adalah dari titik referensi dari perusahaan-perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan-perusahaan yang lebih kecil memiliki status dan kekuatan lebih rendah, dan karenanya lebih rentan terhadap tindakan perusahaan mitra luar negeri yang lebih besar, lebih mampu. Ketika para eksekutif perusahaan-perusahaan mitra ini dari budaya yang berbeda, dan karena itu dikategorikan sebagai anggota out-group, pengalaman kerentanan akan meningkat karena lebih ketidakpastian mengenai niat mereka. Singkatnya, kami berharap bahwa hubungan negatif antara ukuran relatif perusahaan dan eksekutif berbasis kognisi kepercayaan mereka mitra dari luar negeri akan menjadi lebih kuat untuk mitra etnis budaya yang berbeda.

Results (Indonesian) 2:

tingkat tertentu berbasis kognisi kepercayaan adalah prasyarat untuk setiap transaksi bisnis terjadi, tetapi tingkat berbasis kognisi kepercayaan dibangun tergantung pada perbedaan relatif dalam ukuran perusahaan. Argumen ini konsisten dengan Gulati dan (2007) tesis Sytch yang asimetri ketergantungan antara perusahaan mempengaruhi kualitas hubungan antar-organisasi mereka. Efek negatif dari ukuran perusahaan relatif pada berbasis kognisi kepercayaan eksekutif senior 'di mitra di luar negeri mereka cenderung lebih kuat untuk mitra dari etnis budaya yang berbeda. Karena perbedaan budaya yang menonjol, eksekutif senior mungkin mengkategorikan diri mereka sendiri dan mitra di luar negeri mereka ke dalam dan keluar-kelompok. Hasil kategorisasi tersebut adalah persepsi anggota keluar-kelompok kurang kompeten dan kooperatif daripada di kelompok anggota (Brewer, 1979; Tajfel, 1982). Secara khusus, ketika
eksekutif melihat diri mereka sebagai menikmati kekuasaan dan status, mereka cenderung untuk mempertimbangkan anggota outgroup kurang kuat karena bahkan kurang kompeten. Efek ini konsisten dengan temuan bahwa bias di-kelompok dalam evaluasi kompetensi dan kemampuan sebagian besar terjadi untuk kelompok berstatus tinggi tetapi tidak untuk kelompok rendah status (Mullen et al, 1992;. Tajfel & Turner, 1979). Berdasarkan identifikasi sosial mereka, anggota kelompok-status yang tinggi cenderung untuk membedakan diri positif dari anggota out-group (Turner, 1999), dan untuk mengevaluasi kedua sebagai kurang kompeten dari anggota ingroup. Cara lain untuk berpikir tentang efek ini adalah dari titik referensi dari perusahaan-perusahaan kecil. Perusahaan-perusahaan kecil memiliki daya yang rendah dan status, dan karenanya lebih rentan terhadap tindakan yang lebih besar, lebih mampu perusahaan mitra di luar negeri. Ketika para eksekutif dari perusahaan mitra ini dari budaya yang berbeda, dan karena itu dikategorikan sebagai anggota out-group, pengalaman kerentanan akan meningkat karena bahkan ketidakpastian yang lebih besar mengenai niat mereka. Singkatnya, kami berharap bahwa hubungan negatif antara ukuran perusahaan relatif dan berbasis kognisi kepercayaan eksekutif 'di mitra luar negeri mereka akan lebih kuat bagi mitra dari etnis budaya yang berbeda.