Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
Salbutamol adalah agonis beta-(2)-Adrenergik dan dengan demikian merangsang beta-(2)-Adrenergik reseptor. Mengikat Salbutamol beta-(2)-reseptor dalam hasil paru-paru dalam relaksasi otot-otot halus bronkial. Hal ini diyakini bahwa Salbutamol meningkatkan produksi cAMP dengan mengaktifkan adenylate cyclase, dan tindakan Salbutamol dimediasi oleh kamp. AMP siklik intraseluler meningkat meningkatkan aktivitas cAMP-dependent protein kinase A, yang menghambat fosforilasi myosin dan menurunkan konsentrasi kalsium intraseluler. Konsentrasi kalsium intraseluler yang menurunkan yang mengarah ke sebuah relaksasi otot polos dan bronchodilation. Selain bronchodilation, Salbutamol menghambat pelepasan bronchoconstricting agen dari sel mast, menghambat mikrovaskuler kebocoran, dan meningkatkan mucociliary clearance. Ini bebas larut dalam air, praktis tidak larut atau sangat sedikit larut dalam etanol (96 persen) dan metilen klorida [[6,7,8]]. Sastra survei mengungkapkan bahwa beberapa metode dilaporkan untuk penentuan Salbutamol sulfat seperti kromatografi lapis tipis, RP isocratic HPLC, UHPLC dll [9, [10,11,12], [13,14]]BAHAN DAN METODE.
Being translated, please wait..
