b). The postmodern situation may ha

b). The postmodern situation may have little connection to traditional idea of religious sacrifice, but it knows about the need for becoming more human by means of ‘grace’ - or corresponding concepts, such as forgiveness and personal sacrifice for a better world. While less open to the doctrine of salvation through a great High Priest, the postmodern personal narrative orientation means that postmodern people may be open to stories about grace. That is why recent theories about preaching have said that stories are important (but overused by some pastors). It may be that the New Testament parables are exactly suited for this approach, since Jesus taught by means of some impressive stories. The need for reconciliation is likely to be experienced in postmodern times as a need to overcome alienation and loneliness. A further postmodern theme that fits with the priestly task of Christ, is the idea that God suffers with us

Results (Indonesian) 1:

b). situasi postmodern mungkin memiliki koneksi kecil tradisional gagasan agama pengorbanan, tetapi tahu tentang perlunya untuk menjadi lebih manusia dengan cara 'grace' - atau konsep-konsep yang sesuai, seperti pengampunan dan pengorbanan pribadi untuk dunia yang lebih baik. Sementara kurang terbuka kepada doktrin keselamatan melalui imam besar Agung, orientasi narasi pribadi postmodern berarti bahwa orang-orang postmodern mungkin terbuka bagi cerita tentang kasih karunia. Itulah sebabnya teori-teori baru tentang kotbah mengatakan bahwa cerita-cerita penting (tapi berlebihan oleh beberapa pendeta). Ini mungkin bahwa Perjanjian Baru perumpamaan tepat cocok untuk pendekatan ini, karena Yesus mengajar dengan beberapa cerita yang mengesankan. Kebutuhan untuk rekonsiliasi cenderung berpengalaman dalam postmodern kali sebagai kebutuhan untuk mengatasi keterasingan dan kesepian. Tema postmodern lebih lanjut yang sesuai dengan tugas imam Kristus, adalah gagasan bahwa Tuhan menderita dengan kami

Results (Indonesian) 2:

b). Situasi postmodern mungkin memiliki sedikit hubungan dengan gagasan tradisional pengorbanan agama, tapi ia tahu tentang perlunya menjadi lebih manusiawi dengan cara 'anugerah' - atau sesuai konsep, seperti pengampunan dan pengorbanan pribadi untuk dunia yang lebih baik. Sementara kurang terbuka untuk doktrin keselamatan melalui Imam Besar Agung, orientasi narasi pribadi postmodern berarti bahwa orang-orang postmodern mungkin terbuka untuk cerita tentang kasih karunia. Itulah sebabnya teori terbaru tentang khotbah telah mengatakan bahwa cerita yang penting (tapi terlalu banyak digunakan oleh beberapa pendeta). Mungkin perumpamaan Perjanjian Baru persis cocok untuk pendekatan ini, karena Yesus mengajar dengan cara beberapa cerita yang mengesankan. Kebutuhan untuk rekonsiliasi kemungkinan akan dialami dalam kali postmodern sebagai kebutuhan untuk mengatasi keterasingan dan kesepian. Sebuah tema postmodern lanjut yang sesuai dengan tugas imam Kristus, adalah gagasan bahwa Tuhan menderita dengan kami