Complaint Intention and Complaint A

Complaint Intention and Complaint Action

In both the TRA (Fishbein and Ajzen, 1975) and TPB (Ajzen, 1991) models, the intention construct is considered as the mediation role between the beliefs and the behaviour. Godin and Kok (1996) define the intention as “the expressed motivation to perform some behaviour or achieve some goal” (p. 94). Ajzen (1991) suggests that intention can be referred to the amount of effort a person exerts to engage in actual behaviour. Ajzen and Driver (1992) argue that intention can be assumed to “capture the motivational factors that influence behaviour, it is indications of how hard people are willing to try, of how much of an effort they are planning to exert, in order to perform the behaviour” (p. 208). Hence, the more an individual intends to carry out, the more likely he or she will do. Ajzen (2001) suggests that intention plays “an

Results (Indonesian) 1:

Niat pengaduan dan keluhan tindakanTRA (Fishbein dan Ajzen, 1975) dan TPB (Ajzen, 1991) model, membangun niat dianggap sebagai peran mediasi antara keyakinan dan perilaku. Godin dan Kok (1996) mendefinisikan tujuan sebagai "motivasi dinyatakan untuk melakukan beberapa perilaku atau mencapai beberapa tujuan" (p. 94). Ajzen (1991) menunjukkan bahwa niat dapat disebut jumlah usaha yang diberikannya orang untuk terlibat dalam perilaku yang sebenarnya. Ajzen dan Driver (1992) berpendapat bahwa niat dapat diasumsikan untuk "menangkap faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku, itu adalah indikasi dari seberapa keras orang bersedia untuk mencoba, berapa banyak dari usaha mereka berencana untuk mengerahkan, untuk melakukan perilaku" (ms. 208). Oleh karena itu, semakin banyak individu berniat untuk melaksanakan, semakin besar kemungkinan dia atau dia akan melakukan. Ajzen (2001) menunjukkan bahwa niat memainkan "_FITTED

Results (Indonesian) 2:

Keluhan Niat dan Action keluhan

Dalam kedua TRA (Fishbein dan Ajzen, 1975) dan TPB (Ajzen, 1991) model, konstruk niat dianggap sebagai peran mediasi antara keyakinan dan perilaku. Godin dan Kok (1996) mendefinisikan maksud sebagai "motivasi menyatakan untuk melakukan beberapa perilaku atau mencapai beberapa tujuan" (hal. 94). Ajzen (1991) menunjukkan niat yang dapat disebut jumlah usaha seseorang diberikannya untuk terlibat dalam perilaku aktual. Ajzen dan Driver (1992) berpendapat niat yang dapat diasumsikan "menangkap faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku, itu adalah indikasi dari bagaimana orang keras bersedia untuk mencoba, berapa banyak dari upaya mereka berencana untuk mengerahkan, dalam rangka untuk melakukan perilaku "(hlm. 208). Oleh karena itu, lebih individu bermaksud untuk melaksanakan, semakin besar kemungkinan dia akan melakukan. Ajzen (2001) menunjukkan bahwa memainkan niat "an