Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
Latar belakang masalahBahasa adalah salah satu hal yang paling penting dalam komunikasi dan digunakan sebagai korban yang komunikasi di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris sangat penting dan memiliki banyak antar-hubungan dengan berbagai aspek kehidupan yang dimiliki oleh manusia. Di Indonesia, bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa asing pertama dan diajarkan secara resmi dari SD hingga tingkat Universitas.Yang paling sering menjadi mengeluh adalah guru kemampuan dalam menerapkan pendekatan yang tepat, metode, strategi, atau teknik mengajar atau belajar. Jadi, banyak siswa yang tidak menarik dalam mempelajari bahasa Inggris. Oleh karena itu, mengajar bahasa Inggris menyarankan agar dapat menguasai metode, seperti, Nababan (1991:4) pemberitahuan bahwa guru yang cakap adalah guru yang mampu sesuai dengan metode terbaik atau teknik untuk materi yang sedang diajarkan.Dalam bahasa Inggris, ada empat keterampilan yang harus dikuasai, mereka adalah: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan membaca menjadi sangat penting dalam bidang pendidikan, siswa perlu akan dilakukan dan dilatih untuk memiliki keterampilan baik membaca.Membaca ini juga sesuatu yang penting dan sangat diperlukan bagi siswa karena keberhasilan studi mereka tergantung pada sebagian besar kemampuan mereka untuk membaca. Jika keterampilan membaca mereka miskin mereka sangat mungkin untuk gagal dalam studi mereka atau setidaknya mereka akan mengalami kesulitan dalam membuat kemajuan. Di sisi lain, jika mereka memiliki kemampuan yang baik dalam membaca, mereka akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk berhasil dalam studi mereka.Salah satu metode peneliti menggunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas apa pelajar umumnya dilakukan sementara membaca dalam bahasa asing adalah berpikir keras. Ini adalah salah satu jenis laporan verbal, Diperoleh dari pembaca membaca (Cavalcanti, 1987).Berpikir-keras berarti bahwa pembaca laporan pikiran mereka saat membaca, tapi mereka tidak diharapkan untuk menganalisis perilaku mereka dalam introspeksi (Cohen, 1987). Dengan meminta pengikutnya untuk mengatakan keras pun yang terjadi melalui pikiran mereka, para peneliti berharap untuk mendapatkan tampilan yang lebih langsung dari proses mental pembaca terlibat dalam saat membaca (Rankin, 1988). Dalam rangka untuk menguasai keterampilan membaca, gurunya sebagai seorang pendidik harus menggunakan metode yang baik dalam proses belajar mengajar. Dalam kasus ini, peneliti keprihatinan dengan efek berpikir keras terhadap siswa membaca keterampilan belajar di kelas 9 SMP Negeri 19 Mataram pada tahun akademik 2013/2014.
Being translated, please wait..
