The turbidity of a dilute barium su

The turbidity of a dilute barium sulphate suspension is difficult to reproduce; it is therefore essential to adhere rigidly to the experimental procedure detailed below. The velocity of the precipitation, as well as the concentration of the reactants, must be controlled by adding (after al1 the other components are present) pure solid barium chloride of definite grain size. The rate of solution of the barium chloride controls the velocity of the reaction. Sodium chloride and liydrochloric acid are added before the precipitation in order to inhibit the growth of microcrystals of barium sulphate: the optimum pH is maintained and minimises the effect of variable amounts of other electrolytes present in the sample upon the size of the suspended barium sulphate particles. A glycerol- ethanol solution helps to stabilise the turbidity. The reaction vessel is shaken gently in order to obtain a uniform particle size: each vessel should be shaken at the same rate and the same number of times. The unknown must be treated exactly like the standard solution. The interval between the time of precipitation and measurement must be kept constant.

Results (Indonesian) 1:

Kekeruhan suspensi encer barium sulfat sulit untuk mereproduksi; karena itu penting untuk mengikuti secara kaku prosedur eksperimental yang rinci di bawah ini. Kecepatan curah hujan, serta konsentrasi reaktan, harus dikontrol dengan menambahkan (setelah al1 komponen lain hadir) murni padat barium klorida dari ukuran butir yang pasti. Tingkat solusi barium klorida kontrol kecepatan reaksi. Natrium klorida dan asam liydrochloric ditambahkan sebelum curah hujan untuk menghambat pertumbuhan microcrystals barium sulfat: pH optimal dijaga dan meminimalkan efek variabel jumlah elektrolit lain hadir dalam sampel berdasarkan ukuran ditangguhkan barium sulfat partikel. Solusi gliserol-etanol membantu untuk menstabilkan kekeruhan. Bejana reaksi terguncang dengan lembut untuk mendapatkan ukuran partikel seragam: setiap kapal harus terguncang di tingkat yang sama dan jumlah yang sama kali. Yang tidak diketahui harus diperlakukan persis seperti solusi yang standar. Interval antara waktu curah hujan dan pengukuran harus tetap konstan.

Results (Indonesian) 2:

Kekeruhan suspensi encer barium sulfat sulit untuk mereproduksi; oleh karena itu penting untuk mematuhi kaku dengan prosedur eksperimental rinci di bawah. Kecepatan curah hujan, serta konsentrasi reaktan, harus dikontrol dengan menambahkan (setelah AL1 komponen lain yang hadir) klorida murni barium solid ukuran butir yang pasti. Tingkat larutan barium klorida mengontrol kecepatan reaksi. Natrium klorida dan asam liydrochloric ditambahkan sebelum curah hujan untuk menghambat pertumbuhan mikrokristal barium sulfat: pH optimum dipertahankan dan meminimalkan pengaruh variabel jumlah elektrolit lain yang hadir dalam sampel pada ukuran partikel sulfat barium ditangguhkan . Sebuah solusi etanol glycerol- membantu untuk menstabilkan kekeruhan. Bejana reaksi terguncang lembut untuk mendapatkan ukuran partikel yang seragam: setiap kapal harus dikocok dengan kecepatan yang sama dan jumlah yang sama kali. diketahui harus diperlakukan persis seperti solusi standar. Interval antara waktu curah hujan dan pengukuran harus dijaga konstan.