Quantitatively assessing the relati

Quantitatively assessing the relative contributions of anthropogenic and natural emissions to the methylmercury burdens accumulated in biota at remote and semiremote sites is an enormous scientific challenge, partly because of spatial variation in (1) the contribution of natural sources and (2) the biogeochemical transformations and transport of mercury on the landscape. The drainage basins onto which anthropogenic mercury is deposited can vary spatially in many respects. First, there is variation in the natural geologic abundances of mercury in bedrock, soils, sediments, and surface waters. Second, surface waters within a region can differ spatially and temporally in the extent to which they receive total mercury and methylmercury exported from the drainage basin. Third, the extent to which inorganic mercury present in aquatic ecosystems is converted to methylmercury can vary considerably, even on spatial scales of a few kilometers to tens of kilometers. To overcome such complexities, new investigations involving the application of stable isotopes of mercury are being employed to examine the biogeochemical cycling, bioaccumulation, and food-web transfer of “old” vs. newly deposited mercury in ecosystems.

Results (Indonesian) 1:

Kuantitatif menilai kontribusi relatif alami dan antropogenik emisi methylmercury beban yang terkumpul di biota di tempat terpencil dan semiremote merupakan tantangan besar scientific, sebagian karena variasi spasial dalam kontribusi (1) sumber-sumber alam dan (2) biogeochemical transformasi dan transportasi Merkurius pada lanskap. Cekungan drainase ke mana merkuri antropogenik diendapkan dapat bervariasi spasial dalam banyak hal. Pertama, ada variasi dalam kelimpahan geologi alami raksa di batuan dasar, tanah, sedimen, dan permukaan air. Kedua, permukaan perairan wilayah dapat berbeda spasial dan temporal sejauh mana mereka menerima total merkuri dan methylmercury yang diekspor dari daerah aliran sungai. Ketiga, sejauh mana anorganik Merkurius hadir dalam ekosistem akuatik dikonversi ke methylmercury dapat bervariasi, bahkan pada skala spasial dari beberapa kilometer puluhan kilometer. Untuk mengatasi kerumitan tersebut, penyelidikan baru yang melibatkan penerapan isotop stabil Merkurius yang dipekerjakan untuk memeriksa bioakumulasi Bersepeda, biogeochemical, dan makanan-web transfer dari "lama" vs baru disimpan merkuri dalam ekosistem.

Results (Indonesian) 2:

Kuantitatif menilai kontribusi relatif emisi antropogenik dan alami untuk beban methylmercury terakumulasi dalam biota di lokasi terpencil dan semiremote merupakan ilmiah tantangan besar, sebagian karena variasi spasial dalam (1) kontribusi sumber-sumber alam dan (2) transformasi biogeokimia dan transportasi merkuri pada lanskap. Cekungan drainase ke mana merkuri anthropogenic diendapkan dapat bervariasi secara spasial dalam banyak hal. Pertama, ada variasi dalam kelimpahan geologi alami merkuri di perairan batuan dasar, tanah, sedimen, dan permukaan. Kedua, air permukaan di suatu daerah dapat berbeda secara spasial dan temporal di sejauh mana mereka menerima jumlah merkuri dan methylmercury diekspor dari daerah aliran sungai. Ketiga, sejauh mana hadir merkuri anorganik dalam ekosistem perairan diubah menjadi methylmercury bisa bervariasi, bahkan pada skala spasial dari beberapa kilometer hingga puluhan kilometer. Untuk mengatasi kompleksitas tersebut, investigasi baru yang melibatkan penerapan isotop stabil merkuri sedang digunakan untuk memeriksa bersepeda, bioakumulasi, dan mentransfer makanan-web biogeokimia dari "tua" vs. baru disimpan merkuri dalam ekosistem.