Several herbs have been evaluated a

Several herbs have been evaluated as feed additive for chicken, namely
tumeric, white tumeric, javanese ginger and black ginger. The purpose of the research
was to examine antibacterial activity (inhibition diameter zone and minimum inhibition
concentration test) on several herbs extract toward Escherichia coli. In the experiment,
there were 6 treatments namely aquadest 100% (A0), antibiotic tetracycline (A1),
tumeric extract (A2), white tumeric extract (A3), javanese ginger extract (A4) and black
ginger extract (A5) in response to inhibit Escherichia coli. Variables measured were
inhibition diameter zone and minimum inhibition concentration test against challenge
on Escherichia coli. The experiment was arranged in one way nested ANOVA based on
completely randomized design and if there were different effects among variables it
would be tested by Duncan’s multiple range test. The result showed that the use of
turmeric extract gave highly significant inhibition diameter zone for Escherichia coli
(P

Results (Indonesian) 1:

Beberapa herbal telah dievaluasi sebagai feed aditif untuk ayam, yaitukunyit, kunyit putih, jahe emprit basah dan hitam jahe. Tujuan dari penelitianadalah untuk memeriksa aktivitas antibakteri (inhibisi diameter zona dan minimum inhibisites konsentrasi) pada beberapa herbal ekstrak menuju Escherichia coli. Dalam percobaan,Ada 6 perawatan yaitu aquadest 100% (A0), antibiotik Tetrasiklin (A1),kunyit ekstrak (A2), putih kunyit ekstrak (A3), Jawa jahe ekstrak (A4) dan hitamjahe ekstrak (A5) dalam menanggapi menghambat Escherichia coli. Variabel yang diukurzona hambat diameter dan konsentrasi minimum inhibisi uji terhadap tantanganpada Escherichia coli. Percobaan diatur dalam salah satu cara yang bersarang ANOVA berdasarkanDesain benar-benar acak dan jika ada berbagai efek antara variabel ituakan diuji oleh darichristin beberapa berbagai tes. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaanekstrak Kunir memberikan zona hambat yang sangat signifikan diameter untuk Escherichia coli(P < 0,01), tes lebih lanjut menunjukkan bahwa serendah konsentrasi 50% (w/v) kunyitEkstrak ini memungkinkan untuk menunjukkan sebagai minimum konsentrasi penghambatan terhadap Escherichiacoli. Kesimpulan dari penelitian ini adalah di antara rempah-rempah, dipilih ekstrak kunyitmenunjukkan zona hambat diameter tertinggi jika challance terhadap Escherichia coli dengankonsentrasi minimum inhibisi 50% (w/v).

Results (Indonesian) 2:

Beberapa herbal telah dievaluasi sebagai aditif pakan untuk ayam, yaitu
kunyit, kunyit putih, jahe Jawa dan jahe hitam. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menguji aktivitas antibakteri (zona diameter penghambatan dan penghambatan minimum
tes konsentrasi) pada beberapa herbal ekstrak terhadap Escherichia coli. Dalam percobaan,
ada 6 perlakuan yaitu aquadest 100% (A0), antibiotik tetrasiklin (A1),
kunyit ekstrak (A2), ekstrak kunyit putih (A3), Jawa ekstrak jahe (A4) dan hitam
ekstrak jahe (A5) di respon untuk menghambat Escherichia coli. Variabel yang diukur adalah
zona diameter penghambatan dan uji konsentrasi hambat minimum terhadap tantangan
pada Escherichia coli. Percobaan disusun dalam satu cara bersarang ANOVA berdasarkan
rancangan acak lengkap dan jika ada efek yang berbeda antara variabel itu
akan diuji dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
ekstrak kunyit memberi zona diameter penghambatan yang sangat signifikan untuk Escherichia coli
(P <0,01), uji lanjut menunjukkan bahwa serendah 50% (w / v) konsentrasi kunyit
ekstrak itu memungkinkan untuk menunjukkan sebagai minimum konsentrasi penghambatan terhadap Escherichia
coli. Kesimpulan dari penelitian ini adalah antara tumbuhan, ekstrak kunyit yang dipilih
menunjukkan zona diameter penghambatan tertinggi jika challance terhadap Escherichia coli dengan
konsentrasi hambat minimum 50% (w / v).