Second, our color preference studie

Second, our color preference studies focused on an array of products (e.g., cars, shoes, pens), brands, and sports; yet, opportunities exist to examine automatic color effects in more versus less constrained decision contexts. For example, we know that explicit responses are controllable and require cognitive resources, whereas implicit measures are characterized

Results (Indonesian) 1:

Kedua, studi preferensi warna kami berfokus pada array Produk (misalnya, Mobil, Sepatu, pena), merek, dan olahraga; Namun, terdapat kesempatan untuk meneliti efek warna otomatis di lebih versus kurang dibatasi keputusan konteks. Sebagai contoh, kita tahu bahwa eksplisit tanggapan dapat dikontrol dan memerlukan sumber daya kognitif, sedangkan langkah-langkah implisit ditandai

Results (Indonesian) 2:

Kedua, studi preferensi warna kami fokus pada berbagai produk (misalnya, mobil, sepatu, pulpen), merek, dan olahraga; Namun, peluang yang ada untuk memeriksa efek warna otomatis lebih dibandingkan konteks keputusan kurang dibatasi. Sebagai contoh, kita tahu bahwa tanggapan eksplisit dapat dikontrol dan membutuhkan sumber daya kognitif, sedangkan langkah-langkah implisit yang ditandai