It is what is called as a peace in

It is what is called as a peace in mind and heart, in the other words inner peace. Inner peace is a condition of peace that is not influenced by the outer factors. It means that I can feel peace even facing many problems which are not about war but modern problems such as having conflicts with my family as well as having tough homework from school. It does not mean that I always feel peace every day, in every circumstance but I can manage myself to avoid the overwhelming negativity to come back to peace and happiness again. I am the decision maker who decides whether to feel peace or worried, the one who able to manage my thoughts and emotions. I believe that when I rely on situations, I will barely feel the inner peace. I should be the one that create the environment, not vice versa.

Results (Indonesian) 1:

Ini adalah apa yang disebut sebagai damai dalam pikiran dan hati, dalam kata lain kedamaian batin. Kedamaian batin adalah suatu kondisi yang damai yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor luar. Ini berarti bahwa saya dapat merasakan kedamaian bahkan menghadapi banyak masalah yang tidak tentang perang tetapi modern masalah seperti memiliki konflik dengan keluarga saya serta memiliki pekerjaan yang sulit dari sekolah. Itu tidak berarti bahwa saya selalu merasa damai setiap hari, dalam setiap keadaan tetapi saya dapat mengelola sendiri untuk menghindari negativitas luar biasa untuk kembali ke perdamaian dan kebahagiaan lagi. Saya pembuat keputusan yang memutuskan apakah akan merasakan kedamaian atau khawatir, salah satu yang mampu mengelola pikiran dan emosi. Saya percaya bahwa ketika saya mengandalkan situasi, saya hampir tidak akan merasa kedamaian batin. Aku harus menjadi orang yang menciptakan lingkungan, bukan sebaliknya.

Results (Indonesian) 2:

Ini adalah apa yang disebut sebagai perdamaian di pikiran dan hati, dalam kata lain kedamaian batin. ketenangan batin adalah suatu kondisi perdamaian yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Ini berarti bahwa saya bisa merasa damai bahkan menghadapi banyak masalah yang tidak tentang perang tetapi masalah modern seperti memiliki konflik dengan keluarga saya serta memiliki pekerjaan rumah yang sulit dari sekolah. Ini tidak berarti bahwa saya selalu merasa damai setiap hari, dalam setiap keadaan tapi aku dapat mengatur diri untuk menghindari hal negatif yang luar biasa untuk kembali ke kedamaian dan kebahagiaan lagi. Saya pembuat keputusan yang memutuskan apakah akan merasa damai atau khawatir, orang yang mampu mengelola pikiran dan emosi saya. Saya percaya bahwa ketika saya mengandalkan situasi, saya hampir tidak akan merasakan ketenangan batin. Saya harus menjadi orang yang menciptakan lingkungan, bukan sebaliknya.