Method development. Rifampicin, iso

Method development. Rifampicin, isoniazid and
pyrazinamide belong to the basic class of drugs due to
their imine, azide and amide functional groups,
respectively. Therefore, adjusting the pH of mobile
phase to the acidic side obviously ionizes the drug
present in plasma, thereby leading to poor recovery. In
order to extract the unionized form of the drug, it is
imperative to adjust the pH to the alkaline side, how
ever, alkaline mobile phase characteristics causes dete
rioration of the bonded phase in the column due to
alkaline hydrolysis of endcapped silica. Compared to
acid catalyzed hydrolysis, the hydrolysis of end
capped silica in alkaline conditions is usually very
rapid. Therefore, experiments were performed using
methanolwater in a limited pH range of 5.0 to 6.0.
The response was checked at the detector using a con
nector (without the column). A pH value of 5.2 ± 0.1
gave maximum response for the analytes at 242 nm.
The resolution between the peaks was decreased and
peaks were not of acceptable shape when the experi
ment was performed using a shorter column (150 ×
4.6 mm i.d.). However better resolution, less tailing
and high theoretical plates were obtained with Phe
nomenex C18250 × 4.0 mm, 5 μm column.

Results (Indonesian) 1:

Pengembangan metode. Rifampicin, isoniazid danpyrazinamide milik kelas dasar obat karenakelompok fungsional yang imina, azide dan Amida mereka,masing-masing. Oleh karena itu, penyesuaian pH Mobilefase ke sisi asam jelas mengionisasi pada obathadir dalam plasma, sehingga menyebabkan miskin pemulihan. Dalamuntuk ekstrak PBB terionisasi bentuk obat, itukeharusan untuk mengatur pH sisi basa, berapasebelumnya, karakteristik alkali mobile fase menyebabkan deterioration dari fase Berikat dalam kolom karenaalkali hidrolisis end capped silika. Dibandingkan denganasam dikatalisis hidrolisis, hidrolisis dari akhircapped silika dalam kondisi alkali adalah biasanya sangatcepat. Oleh karena itu, eksperimen yang dilakukan menggunakanmetanol air dalam berbagai pH terbatas, 5.0 atau 6.0.Respon diperiksa di detektor menggunakan penipunector (tanpa kolom). Nilai pH 5.2 ± 0.1memberikan respon yang maksimum untuk analytes di 242 nm.Resolusi antara puncak menurun danpuncak-puncak itu tidak dapat diterima bentuk ketika experiment ini dilakukan dengan menggunakan kolom pendek (150 ×4.6 mm id). Namun lebih baik resolusi, kurang tailingdan tinggi teoritis piring diperoleh dengan Phenomenex C18250 × 4.0 mm, 5 μm kolom.

Results (Indonesian) 2:

Pengembangan metode. Rifampisin, isoniazid dan
pirazinamid milik kelas dasar obat karena
imina, azida dan amida kelompok fungsional mereka,
masing-masing. Oleh karena itu, menyesuaikan pH mobile
fase ke sisi asam jelas mengionisasi obat
hadir dalam plasma, sehingga menyebabkan pemulihan miskin. Dalam
rangka untuk mengekstrak un? Bentuk terionisasi obat, itu adalah
penting untuk menyesuaikan pH ke sisi basa, bagaimana?
Pernah, karakteristik fase gerak basa menyebabkan dete?
Rioration dari fase terikat dalam kolom karena
hidrolisis basa akhir ? capped silika. Dibandingkan dengan
asam dikatalisis hidrolisis, hidrolisis akhir?
Capped silika dalam kondisi basa biasanya sangat
cepat. Oleh karena itu, percobaan yang dilakukan menggunakan
metanol? Air pada kisaran pH terbatas 5,0-6,0.
Tanggapan diperiksa pada detektor menggunakan con?
Nector (tanpa kolom). Nilai pH 5,2 ± 0,1
memberi respon maksimum untuk analit pada 242 nm.
Resolusi antara puncak menurun dan
puncak tidak bentuk diterima ketika experi?
Ment dilakukan dengan menggunakan kolom pendek (150 ×
4.6 mm id). Namun resolusi yang lebih baik, kurang tailing
dan piring teoritis tinggi diperoleh dengan Phe?
C18250 nomenex × 4.0 mm, 5 m kolom.