Survival in the soil:Phellinus noxi

Survival in the soil:

Phellinus noxius can survive for many years on infected host plant debris, and has been recovered from infected tissue 10 years after host death. The viability of the fungus declines quickly in soil without host plant debris, with no recovery after five months. Flooding also reduces the viability of this organism. A study by Tun-Tschu Cahng in 1996 found that no P. noxius was recovered from soils containing infested root debris after one month of flooding. This may explain the organism’s apparent preference for sandy soils, which are generally well drained. P. noxius has been reported to grow at temperatures ranging from 10-35oC, with optimum growth between 25-30oC. Growth has been observed from pH 3.1-7.5 (and the organism has been isolated from soils up to pH 9), with optimum growth between pH 5.2-6.3. The organism has not been found at elevations above 1000m

Results (Indonesian) 1:

kelangsungan hidup di dalam tanah:

phellinus noxius dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun pada sisa-sisa tanaman inang yang terinfeksi, dan telah pulih dari jaringan yang terinfeksi 10 tahun setelah kematian tuan rumah. kelangsungan hidup jamur menurun dengan cepat dalam tanah tanpa sisa-sisa tanaman inang, tanpa pemulihan setelah lima bulan. banjir juga mengurangi kelangsungan hidup organisme ini. sebuah studi oleh tun-tschu cahng pada tahun 1996 menemukan bahwa tidak ada p.noxius itu pulih dari tanah yang mengandung sisa-sisa akar penuh setelah satu bulan banjir. ini dapat menjelaskan preferensi organisme yang jelas untuk tanah berpasir, yang umumnya berdrainase baik. p. noxius telah dilaporkan tumbuh pada suhu berkisar 10-35oC, dengan pertumbuhan optimal antara 25-30oC. Pertumbuhan telah diamati dari ph 3,1-7.5 (dan organisme telah diisolasi dari tanah hingga ph 9), dengan pertumbuhan optimal antara ph 5,2-6,3. organisme belum ditemukan pada ketinggian di atas 1000m

Results (Indonesian) 2:

Bertahan hidup di tanah:

specia perusahaan noxius dapat bertahan selama bertahun-tahun di puing-puing tanaman terinfeksi host, dan telah pulih dari terinfeksi jaringan 10 tahun setelah kematian tuan rumah. Kelangsungan hidup jamur menurun dengan cepat di tanah tanpa puing-puing tanaman inang, dengan tidak ada pemulihan setelah lima bulan. Banjir juga mengurangi kelangsungan hidup organisme ini. Sebuah studi oleh Tun-Tschu Cahng pada tahun 1996 menemukan bahwa tidak ada P. noxius pulih dari tanah yang mengandung puing-puing akar terinfeksi setelah satu bulan banjir. Ini mungkin menjelaskan organisme jelas preferensi untuk tanah berpasir, yang umumnya baik dikeringkan. P. noxius telah dilaporkan untuk tumbuh pada suhu yang berkisar 10-35oC, dengan pertumbuhan yang optimum antara 25-30oC. Pertumbuhan telah diamati dari pH 3.1-7.5 (dan organisme telah terisolasi dari tanah sampai pH 9), dengan pertumbuhan yang optimum antara pH 5.2-6.3. Organisme tidak telah ditemukan pada ketinggian di atas 1000m