Inheritance Law Of IslamIt is beyon

Inheritance Law Of Islam

It is beyond the scope of this paper to fully explain the Islamic Inheritance Law. The fundamental principal is that it starts the distribution of property of a deceased person from closest family members and moving towards farthest of family. Son(s), daughter(s), wife, husband and parents are the prime recipients. This distribution is explicitly illustrated in Qur’an and cannot be changed or modified. Under varying conditions the share of relatives accordingly changes. The important principle is that theowner at the time of his/her death cannot change these shares. This is a very powerful and effective instrument of redistribution of all kinds of assets and wealth accumulated by a person during his/her life time.(For a comprehensive discussion on Inherence in Islam see Razi (2008))

CONCLUSION

Capitalism and Communism are two extreme for distribution of income and wealth. While pure Capitalism put no restriction to accumulate assets and wealth. The forces and system of Capitalism also results in highly skewed distribution of income. On the hand Communism imposes un-natural restrictions under the editorship of one party. As a result the system could not survive. Islamic Economic System provides a midway without compromising the liberty and fundamental human rights. Islamic System discourages earning without effort (as interest) and motivates to work and invest and tax simple accumulation of assets and wealth. Unfortunately there is no complete practical example anywhere in the world which could be presented as an example

Results (Indonesian) 1:

Warisan hukum IslamItu adalah di luar cakupan makalah ini sepenuhnya menjelaskan hukum warisan Islam. Prinsip mendasar adalah bahwa itu mulai distribusi properti dari orang yang telah meninggal dari anggota keluarga yang terdekat dan bergerak menuju terjauh dari keluarga. Menjadii, anak, istri, suami dan orang tua adalah penerima utama. Distribusi ini secara eksplisit yang digambarkan dalam Al Qur'an dan tidak berubah atau diubah. Di bawah berbagai kondisi pangsa kerabat sesuai perubahan. Prinsip pentingnya adalah bahwa theowner pada saat kematian Nya tidak dapat mengubah saham. Ini adalah alat yang sangat kuat dan efektif redistribusi semua jenis aset dan kekayaan yang terakumulasi oleh orang selama waktu hidup mereka. (Untuk sebuah diskusi komprehensif mengenai Inherence dalam Islam Lihat Razi (2008))KESIMPULANKapitalisme dan komunisme adalah dua ekstrem untuk distribusi pendapatan dan kekayaan. Sementara murni kapitalisme menempatkan ada pembatasan untuk mengumpulkan aset dan kekayaan. Kekuatan-kekuatan dan sistem kapitalisme juga menghasilkan sangat miring distribusi pendapatan. Di sisi komunisme memaksakan pembatasan un alami di bawah redaktur salah satu pihak. Akibatnya sistem tidak dapat bertahan. Sistem ekonomi Islam menyediakan midway tanpa mengorbankan kebebasan dan hak asasi manusia. Sistem Islam menghambat penghasilan tanpa usaha (sebagai bunga) dan memotivasi untuk bekerja dan berinvestasi dan pajak mudah akumulasi aset dan kekayaan. Sayangnya ada contoh praktis tidak lengkap di mana saja di dunia yang bisa disajikan sebagai contoh

Results (Indonesian) 2:

Warisan Hukum Islam

Hal ini di luar cakupan makalah ini untuk sepenuhnya menjelaskan Hukum Waris Islam. Pokok yang mendasar adalah bahwa hal itu dimulai distribusi milik orang yang meninggal dari anggota keluarga terdekat dan bergerak menuju terjauh dari keluarga. Anak (s), putri (s), istri, suami dan orang tua adalah penerima utama. Distribusi ini secara eksplisit digambarkan dalam Al-Qur'an dan tidak dapat diubah atau dimodifikasi. Dalam berbagai kondisi pangsa kerabat sesuai perubahan. Prinsip penting adalah bahwa theowner pada saat / nya kematiannya tidak dapat mengubah saham tersebut. Ini adalah instrumen yang sangat kuat dan efektif redistribusi semua jenis aset dan akumulasi kekayaan oleh seseorang selama / nya waktu hidupnya. (Untuk pembahasan komprehensif tentang hal menjadi bagian tetap dalam Islam lihat Razi (2008))

KESIMPULAN

Kapitalisme dan Komunisme adalah dua ekstrem untuk distribusi pendapatan dan kekayaan. Sementara Kapitalisme murni menempatkan tidak ada pembatasan untuk mengakumulasi aset dan kekayaan. Pasukan dan sistem Kapitalisme juga menghasilkan distribusi yang sangat miring pendapatan. Di tangan komunisme menerapkan pembatasan un-alami di bawah redaktur dari satu pihak. Akibatnya sistem tidak bisa bertahan hidup. Sistem Ekonomi Islam memberikan tengah tanpa mengorbankan kebebasan dan hak asasi manusia. Sistem Islam melarang produktif tanpa usaha (sebagai bunga) dan memotivasi untuk bekerja dan berinvestasi dan pajak mudah akumulasi aset dan kekayaan. Sayangnya tidak ada contoh praktis lengkap di mana saja di dunia yang bisa disajikan sebagai contoh