The members of Rage Against the Mac

The members of Rage Against the Machine are well known for their leftist and revolutionary political views, and almost all of the band's songs focus on these views. Key to the band's identity, Rage Against the Machine has voiced viewpoints highly critical of the domestic and foreign policies of current and previous US governments. Throughout its existence, RATM and its individual members participated in political protests and other activism to advocate these beliefs. The band sees its music as a vehicle for social activism; De la Rocha explained that "I'm interested in spreading those ideas through art, because music has the power to cross borders, to break military sieges and to establish real dialogue."[100] Morello said of wage slavery in America:

America touts itself as the land of the free, but the number one freedom that you and I have is the freedom to enter into a subservient role in the workplace. Once you exercise this freedom you've lost all control over what you do, what is produced, and how it is produced. And in the end, the product doesn't belong to you. The only way you can avoid bosses and jobs is if you don't care about making a living. Which leads to the second freedom: the freedom to starve.
— Tom Morello, Guitar World[101]

Some critics have accused the group of hypocrisy for voicing commitment to leftist causes while being millionaires signed to Epic Records, a subsidiary of media conglomerate Sony Records.[102] Infectious Grooves released a song called "Do What I Tell Ya!" which mocks lyrics from "Killing in the Name", accusing the band of being hypocrites.[103][104] In response to such critiques, Morello offered the rebuttal:
“ When you live in a capitalistic society, the currency of the dissemination of information goes through capitalistic channels. Would Noam Chomsky object to his works being sold at Barnes & Noble? No, because that's where people buy their books. We're not interested in preaching to just the converted. It's great to play abandoned squats run by anarchists, but it's also great to be able to reach people with a revolutionary message, people from Granada Hills to Stuttgart.[9] ”
“ Yeah, to get as many people as possible to join the political debate, to get the dialogue going. I was wondering today, why would anyone climb to the roof of the American Embassy with a banner that says "Free Mumia Abu-Jamal", why do you do that? That's to get the international press' attention. The international network that Sony has available, is to me the perfect tool you know, it can get even more people to join a revolutionary awareness and fight. -- Zack de la Rocha[

Results (Indonesian) 2:

Para anggota Rage Against the Machine yang terkenal untuk pandangan politik sayap kiri dan revolusioner mereka, dan hampir semua lagu band fokus pada pandangan-pandangan ini. Kunci identitas band, Rage Against the Machine telah menyuarakan sudut pandang yang sangat kritis terhadap kebijakan dalam dan luar negeri pemerintah AS saat ini dan sebelumnya. Sepanjang keberadaannya, RATM dan anggota individu berpartisipasi dalam protes politik dan aktivisme lainnya untuk melakukan advokasi keyakinan ini. Band ini melihat musik sebagai kendaraan untuk aktivisme sosial; De la Rocha menjelaskan bahwa ". Saya tertarik dalam menyebarkan ide-ide melalui seni, karena musik memiliki kekuatan untuk menyeberang perbatasan, untuk memecahkan pengepungan militer dan untuk membangun dialog yang nyata" [100] Morello mengatakan perbudakan upah di Amerika: calo Amerika dirinya sebagai tanah bebas, tapi nomor satu kebebasan yang Anda dan saya miliki adalah kebebasan untuk masuk ke dalam peran tunduk di tempat kerja. Setelah Anda berolahraga kebebasan ini Anda telah kehilangan semua kontrol atas apa yang Anda lakukan, apa yang dihasilkan, dan bagaimana itu diproduksi. Dan pada akhirnya, produk bukan milik Anda. Satu-satunya cara Anda dapat menghindari bos dan pekerjaan adalah jika Anda tidak peduli tentang mencari nafkah. Yang mengarah ke kebebasan kedua:. Kebebasan kelaparan - Tom Morello, Guitar World [101] Beberapa kritikus telah menuduh kelompok kemunafikan untuk menyuarakan komitmen untuk penyebab kiri sementara jutawan menandatangani kontrak dengan Epic Records, sebuah anak perusahaan dari konglomerat media Sony Rekaman . [102] Infectious Grooves merilis sebuah lagu yang berjudul "Apakah Yang saya Katakan Ya!" . yang mengolok-olok lirik dari "Membunuh di Nama", menuduh band menjadi munafik [103] [104] Menanggapi kritik tersebut, Morello ditawarkan sanggahan: "Ketika Anda hidup dalam masyarakat kapitalistik, mata uang dari penyebaran Informasi berjalan melalui saluran kapitalistik. Akan Noam Chomsky objek untuk karya-karyanya yang dijual di Barnes & Noble? Tidak, karena di situlah orang membeli buku-buku mereka. Kami tidak tertarik memberitakan untuk hanya dikonversi. Ini bagus untuk bermain squats ditinggalkan dijalankan oleh anarkis, tapi itu juga bagus untuk dapat menjangkau orang-orang dengan pesan revolusioner, orang-orang dari Granada Hills ke Stuttgart. [9] "" Ya, untuk mendapatkan orang sebanyak mungkin untuk bergabung dengan politik debat, untuk mendapatkan dialog akan. Aku bertanya-tanya saat ini, mengapa ada orang yang naik ke atap kedutaan besar Amerika Serikat dengan spanduk yang mengatakan "Gratis Mumia Abu-Jamal", mengapa Anda melakukan itu? Itu untuk mendapatkan perhatian pers internasional. Jaringan internasional yang Sony telah tersedia, adalah untuk saya alat yang sempurna Anda tahu, itu bisa mendapatkan lebih banyak orang untuk bergabung kesadaran revolusioner dan melawan. - Zack de la Rocha [