The characteristics in the previous

The characteristics in the previous slide are variable and not a necessary part of the definition of native speaker, as the lack of any of them would not disqualify a person from being a native speaker. For example: a monk sworn to silence is still a native speaker.
Instead, non-native speakers, almost regardless of their level of proficiency in the language, share many of these characteristics. Non-native speakers show a rapidly developing awareness of:
gender-linked pronunciation (Adamson & Regan, 1991)
status of regional accents (Dailey-O'Cain, 1998)

Results (Indonesian) 1:

karakteristik dalam slide sebelumnya adalah variabel dan bukan merupakan bagian penting dari definisi penutur asli, karena kurangnya salah satu dari mereka tidak akan mendiskualifikasi seseorang dari menjadi pembicara asli. misalnya: seorang biarawan bersumpah untuk diam masih seorang penutur asli.
Bukan, non-penutur asli, hampir terlepas dari tingkat kemahiran dalam bahasa, berbagi banyak karakteristik tersebut.non-penutur asli menunjukkan kesadaran berkembang pesat:
gender terkait pengucapan (adamson & regan, 1991)
status aksen daerah (dailey-o'cain, 1998)

Results (Indonesian) 2:

The karakteristik dalam slide sebelumnya adalah variabel dan tidak bagian penting dari definisi pembicara asli, seperti kurangnya mereka tidak akan mendiskualifikasi seseorang dari bersikap pembicara asli. Sebagai contoh: seorang biarawan yang bersumpah untuk membungkam masih pembicara asli.
Bukan, bukan penutur asli, hampir terlepas dari tingkat kemahiran dalam bahasa, berbagi banyak karakteristik ini. Bebas-penutur menunjukkan kesadaran yang berkembang pesat:
pengucapan yang terkait dengan jenis kelamin (Adamson & Regan, 1991)
status daerah aksen (Fauzi-O'Cain, 1998)