Seven organizations stated that the

Seven organizations stated that the implementation was carried through without any project planning but by using continuous and regular communication between the relevant parties. Most of them claimed that the implementation was seen as a project. These organizations were however not likely to apply standard project management tools, except for a start-up meeting (4 organizations) and a formal project organogram (5 organizations). The average time for implementation for these organizations was 24 months and this was always a longer time than the organizations had expected.

Results (Indonesian) 1:

Tujuh organisasi menyatakan bahwa implementasi dilakukan tanpa perencanaan proyek apapun tetapi dengan menggunakan komunikasi terus-menerus dan teratur antara pihak-pihak terkait. Sebagian besar dari mereka mengklaim bahwa penerapan dilihat sebagai sebuah proyek. Organisasi-organisasi ini bukanlah namun kemungkinan akan menerapkan standar proyek alat manajemen, pertemuan start-up (4 organisasi) dan proyek resmi organogram (5 organisasi). Waktu rata-rata untuk implementasi untuk organisasi-organisasi ini 24 bulan dan ini adalah selalu waktu yang lebih lama daripada organisasi yang diharapkan.

Results (Indonesian) 2:

Tujuh organisasi menyatakan bahwa pelaksanaan dilakukan melalui tanpa perencanaan proyek tetapi dengan menggunakan komunikasi yang berkesinambungan dan teratur antara pihak-pihak terkait. Sebagian besar dari mereka mengklaim bahwa implementasi dipandang sebagai sebuah proyek. Organisasi-organisasi ini yang namun tidak mungkin untuk menerapkan alat-alat manajemen proyek standar, kecuali untuk pertemuan start-up (4 organisasi) dan Bagan organisasi proyek formal (5 organisasi). Rata-rata waktu untuk implementasi untuk organisasi ini adalah 24 bulan dan ini adalah selalu waktu yang lebih lama dari organisasi yang diharapkan.