From an economic perspective, empha

From an economic perspective, emphasis is put on school quality. The
concept of school quality is complex and reflects the relations between various
measures of resources, internal processes and student outcomes (Ladd
& Loeb, 2013). One of the prominent definitions of school quality is based
on efficiency of the link between products and outcomes in terms of intakes
or resources and outcomes (Barrett, Chawla-Duggan, Lowe, Nikel, & Ukpo,
2006). The latter are mainly expressed in terms of measurable learning
objectives through tests and examination performance (Barrett et al., 2006).
Indeed, a frequent proxy for school quality is students’ performance on
standardized tests (Hanushek & Woessmann, 2007, 2008).
From several studies we could learn that parents’ decision to utilize PT
is related to their concerns about the inadequate quality of the educational
services from low school productivity as measured by school outcomes
(Kim, 2005). Taking PT may result from the dissatisfaction with public
schools. In this context, PT is viewed as a remedial or compensation strategy
for coping with school inefficiency and it may reflect parents’ reaction
to failing schools and express their apprehension about the poor learning
outcomes, conditions and opportunities provided to their children (Bray,
1999; Bray et al., 2013, 2014; Lee et al., 2009; Southgate, 2009). While
focusing on school resources and based on several studies conducted in different
countries in Asia and the former Soviet Union, Bray and Lykins
(2012) showed that PT is frequent when schools do not provide opportunities
for learning relevant materials, where there is a low quality of school
teachers or insufficient school knowledge for admission to higher education.
In other studies that emphasize school outcomes, Kim (2005) found that
high school quality, i.e. high school means score and low disparity, is
related with less out-of-school PT. In addition, large class size or high teacher–
student ratio were found to be related with more PT as these learning
conditions are perceived by parents as offering fewer learning

Results (Indonesian) 1:

Dari perspektif ekonomi, penekanan pada kualitas sekolah. Thekonsep kualitas sekolah kompleks dan mencerminkan hubungan antara berbagailangkah-langkah sumber daya, proses internal dan hasil siswa (Ladd& Loeb, 2013). Salah satu definisi terkemuka kualitas sekolah didasarkanefisiensi hubungan antara produk dan hasil dalam hal intakeatau sumber daya dan hasil (Barrett, Chawla-gulat, Lowe, Nikel, & Ukpo,2006). yang terakhir terutama diutarakan dalam belajar terukurtujuan melalui tes dan pemeriksaan kinerja (Barrett et al., 2006).Memang, sering proxy untuk kualitas sekolah adalah kinerja siswa padates standar (Hanushek & Woessmann, 2007, 2008).Dari beberapa studi kita bisa belajar bahwa orangtua keputusan untuk memanfaatkan PTterkait dengan keprihatinan mereka tentang kualitas tidak memadai pendidikanLayanan dari produktivitas rendah sekolah yang diukur dengan hasil sekolah(Kim, 2005). Mengambil PT mungkin hasil dari ketidakpuasan dengan Umumsekolah. Dalam konteks ini, PT dipandang sebagai strategi perbaikan atau kompensasiuntuk mengatasi dengan sekolah inefisiensi dan mungkin mencerminkan reaksi orang tuasampai kegagalan sekolah dan mengekspresikan kekhawatiran mereka tentang pembelajaran miskinhasil, kondisi dan peluang yang disediakan untuk anak-anak mereka (Bray, Irlandia1999; Bray et al., 2013, 2014; Lee et al., 2009; Southgate, 2009). Sementaraberfokus pada sumber daya sekolah dan didasarkan pada beberapa studi yang dilakukan dalam berbagainegara-negara di Asia dan bekas Uni Soviet, Bray dan Lykins(2012) menunjukkan bahwa PT sering ketika sekolah tidak memberikan peluanguntuk belajar bahan-bahan yang relevan, mana ada kualitas rendah sekolahguru atau sekolah tidak cukup pengetahuan untuk masuk ke pendidikan tinggi.Dalam penelitian lain yang menekankan Sekolah hasil, Kim (2005) menemukan bahwasekolah tinggi kualitas, yaitu tinggi sekolah berarti Skor dan kesenjangan rendah,terkait dengan PT kurang out-of-sekolah. Selain itu, ukuran kelas besar atau tinggi guru-rasio mahasiswa yang ditemukan untuk berhubungan dengan lain PT ini belajarkondisi yang dirasakan oleh orang tua menawarkan sedikit belajar

Results (Indonesian) 2:

Dari sudut pandang ekonomi, penekanan diletakkan pada kualitas sekolah. The
konsep mutu sekolah adalah kompleks dan mencerminkan hubungan antara berbagai
tindakan sumber daya, proses internal dan hasil siswa (Ladd
& Loeb, 2013). Salah satu definisi yang menonjol dari kualitas sekolah berdasarkan
pada efisiensi hubungan antara produk dan hasil dalam hal intake
atau sumber daya dan hasil (Barrett, Chawla-Duggan, Lowe, Nikel, & Ukpo,
2006). Yang terakhir terutama dinyatakan dalam pembelajaran terukur
tujuan melalui tes dan pemeriksaan kinerja (Barrett et al., 2006).
Memang, proxy sering untuk kualitas sekolah adalah kinerja siswa pada
tes standar (Hanushek & Woessmann, 2007, 2008).
dari beberapa studi kita bisa belajar bahwa keputusan orang tua untuk memanfaatkan PT
terkait dengan kekhawatiran mereka tentang kualitas memadai dari pendidikan
layanan dari produktivitas sekolah rendah yang diukur dengan hasil sekolah
(Kim, 2005). Mengambil PT mungkin akibat dari ketidakpuasan dengan masyarakat
sekolah. Dalam konteks ini, PT dipandang sebagai strategi perbaikan atau kompensasi
untuk mengatasi inefisiensi sekolah dan mungkin mencerminkan reaksi orang tua
untuk gagal sekolah dan mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang orang miskin pembelajaran
hasil, kondisi dan kesempatan yang diberikan kepada anak-anak mereka (Bray,
1999; Bray et al, 2013, 2014;.. Lee et al, 2009; Southgate, 2009). Sementara
berfokus pada sumber daya sekolah dan berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan di berbagai
negara di Asia dan bekas Uni Soviet, Bray dan Lykins
(2012) menunjukkan bahwa PT adalah sering ketika sekolah tidak memberikan kesempatan
untuk belajar bahan yang relevan, di mana ada kualitas rendah sekolah
guru atau pengetahuan sekolah tidak cukup untuk masuk ke pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam penelitian lain yang menekankan hasil sekolah, Kim (2005) menemukan bahwa
kualitas sekolah tinggi, berarti sekolah yaitu tinggi skor dan disparitas rendah,
terkait dengan kurang out-of-sekolah PT . Selain itu, ukuran kelas besar atau guru-tinggi
rasio mahasiswa yang ditemukan berhubungan dengan lebih PT sebagai pembelajaran ini
kondisi dirasakan oleh orang tua sebagai menawarkan pembelajaran yang lebih sedikit