Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Geoscientists awalnya membangun model 3 dimensi dari
geologi bawah permukaan. Ini merupakan lapisan jenis batuan di
daerah tertentu, luasan dan sifat mereka, dan geologi lainnya
fitur seperti kesalahan. Model ini didasarkan pada apa pun yang tersedia
data geologi untuk situs yang dimodelkan, dan membutuhkan
keahlian untuk membuat. Karena tidak mungkin untuk persis
mengukur geologi situs (kita tidak bisa 'melihat' bawah tanah),
geoscientists memanfaatkan pengetahuan mereka tentang geologi dan
metode matematika untuk memperkirakan sebaik mungkin struktur
situs. Selanjutnya, mereka memetakan Model situs abstrak ini ke numerik
grid, menyediakan satu set kondisi awal (mengalir misalnya sungai, setiap hari
hujan), dan menggunakan simulator untuk menunjukkan bagaimana kontaminan bergerak
melalui air tanah selama bertahun-tahun.
Yang penting, sebagai data baru tentang situs geologi yang dikumpulkan dari
survei lapangan dan eksperimen, model abstrak halus dan
simulasi baru dilakukan untuk meningkatkan akurasi
hasil.
Geoscientists juga mengakui bahwa prediksi model mereka yang
hampir selalu benar, karena model tidak pernah bisa benar-benar
akurat mewakili geologi bawah permukaan dan kimia. Untuk
alasan ini, mereka menggunakan teknik matematika terkenal dan
kerangka kerja untuk memperkirakan rentang parameter yang realistis untuk model mereka
berdasarkan data konkret, dan mengukur ketidakpastian dalam hasil mereka
menggunakan misalnya simulasi Monte Carlo.
Di atas adalah deskripsi yang sangat sederhana dari tanah
modeling, tapi banyak analogi dapat ditarik dengan software
desain arsitektur. Sebagai contoh:
• Kedua menciptakan abstrak artefak yang menarik
Being translated, please wait..
