Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
Ada beberapa kesalahpahaman dan mitos yang berkembang mengenai konstruktivis praktek-praktek instruksional. Mereka berasal terutama dari salah tafsir prinsip untuk belajar mengemukakan oleh Konstruktivisme. Dalam bagian ini, kesalahpahaman dan mitos akan diidentifikasi, dianalisis dan balas. Konstruktivisme berpendapat bahwa pelajar membangun realitas mereka sendiri berdasarkan individu persepsi tentang pengalaman sebelumnya. Dengan demikian, setiap orang pengetahuan adalah fungsi sebelum nya pengalaman, bagaimana mereka dianggap dan bagaimana mereka diatur. Setelah disusun dalam kompleks Sementara penelitian lebih lanjut tentu diperlukan konstruktivis metode pengajaran, ada tumbuh Bukti kemanjuran baik dilaksanakan program (Bereiter & Scardamalia, 1987; Tukang kayu & Fennema, 1992; Duffy & Roehler, 1986; Neal, Smith, & Johnson, 1990). Di mereka Kognitif dipandu instruksi (CGI) program matematika (Carpenter & Fennema, 1992), Guru SD diberikan pelatihan ekstensif dalam metode konstruktivis (masalah yang kompleks, pemodelan, kelompok memecahkan masalah, guru berhati-hati mempertanyakan dan ajaran metakognitif strategi) dan telah menemukan peningkatan dalam kemampuan berpikir tingkat yang lebih tinggi juga sebagai pencapaian di keterampilan komputasi tradisional. Konstruktivis pendekatan matematika menekankan penggunaan nyata masalah bagi siswa untuk memecahkan intuitif (Fuson, 1992; Lampert, 1986). Setelah siswa memiliki mencapai suara konseptual pemahaman, mereka kemudian diajarkan representasi abstrak formal proses matematika yang ditemukan. Konstruktivisme luas telah dianut oleh ilmu guru serta guru
Being translated, please wait..
