PATHOPHYSIOLOGYNormal Flora and End

PATHOPHYSIOLOGY
Normal Flora and Endogenous Infection
Many areas of the human body are colonized with bacteria—this
is known as normal flora. Infections often arise from one’s own
normal flora (called an endogenous infection). Endogenous infection
may occur when there are alterations in the normal flora (eg,
recent antimicrobial use may allow for overgrowth of other normal
flora) or disruption of host defenses (eg, a break or entry in
the skin). Knowing what organisms reside where can help guide
empirical antimicrobial therapy (Figure 69–1). In addition, it
is beneficial to know what anatomic sites are normally sterile.
These include the cerebrospinal fluid, blood, and urine.

Results (Indonesian) 1:

PATOFISIOLOGINormal Flora dan endogen infeksiBanyak daerah tubuh manusia dijajah dengan bakteri — inidikenal sebagai normal flora. Infeksi sering muncul dari satu sendiriflora normal (disebut endogen infeksi). Endogen infeksimungkin terjadi ketika ada perubahan dalam normal flora (misalnya,penggunaan antimikroba yang baru memungkinkan untuk pertumbuhan berlebih dari normal lainnyaFlora) atau gangguan pertahanan tuan rumah (misalnya, istirahat atau masukkulit). Mengetahui apa organisme berada dimana dapat membantu panduanTerapi antimikroba empiris (gambar 69-1). Selain itu, ituini bermanfaat untuk mengetahui apa situs anatomi steril biasanya.Ini termasuk cairan serebrospinal, darah dan urin.

Results (Indonesian) 2:

PATOFISIOLOGI
normal Flora dan endogen Infeksi
Banyak area tubuh manusia terjajah dengan bakteri-ini
dikenal sebagai flora normal. Infeksi sering muncul dari sendiri
flora normal (disebut infeksi endogen). Infeksi endogen
dapat terjadi ketika ada perubahan dalam flora normal (misalnya,
penggunaan antimikroba baru-baru ini memungkinkan untuk pertumbuhan berlebih dari normal lainnya
tumbuhan) atau gangguan pertahanan host (misalnya, istirahat atau entri dalam
kulit). Mengetahui organisme apa yang berada di mana dapat membantu memandu
terapi antimikroba empiris (Gambar 69-1). Selain itu,
bermanfaat untuk mengetahui apa situs anatomi biasanya steril.
Ini termasuk cairan serebrospinal, darah, dan urin.