Overweight and obesity was defined

Overweight and obesity was defined using the International Obesity Task Force criteria with extrapolation to adult BMI cut-offs of 25 kg/m2 for overweight (21.91 kg/m2 for males and 22.58 kg/m2 for female) and 30 kg/m2 for obesity (26.84 kg/m2 for male and 27.76 kg/m2 for female) [18]. The cut-off value used for waist circumference at 90th percentile was 83.8 cm for male and 78.8 cm for female [19]. The cut-off points for at risk of metabolic syndrome includes high density lipoprotein (HDL)-cholesterol

Results (Indonesian) 1:

Kegemukan dan obesitas didefinisikan menggunakan kriteria internasional obesitas Task Force dengan ekstrapolasi untuk dewasa BMI potong-off 25 kg/m2 untuk kelebihan berat badan (21.91 kg/m2 untuk laki-laki) dan 22.58 kg/m2 untuk laki-laki dan 30 kg/m2 untuk obesitas (26.84 kg/m2 untuk laki-laki dan 27.76 kg/m2 untuk perempuan) [18]. Nilai cut-off digunakan untuk lingkar pinggang di persentil ke-90 adalah 83.8 cm untuk pria dan 78.8 cm untuk laki-laki [19]. Poin cut-off untuk risiko sindrom metabolik termasuk lipoprotein kepadatan tinggi (HDL)-kolesterol < 1.03 mmol/l, trigliserida ≥1.7 mmol/l dan puasa plasma glukosa ≥5.6 mmol/l atau dikenal jenis 2 diabetes melitus [20]. Tekanan darah dianggap tinggi jika tekanan darah sistolik ≥130 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥85 mmHg [20].

Results (Indonesian) 2:

Kegemukan dan obesitas didefinisikan menggunakan kriteria International Obesity Task Force dengan ekstrapolasi untuk dewasa BMI cut-off dari 25 kg / m2 untuk kelebihan berat badan (21,91 kg / m2 untuk laki-laki dan 22,58 kg / m2 untuk wanita) dan 30 kg / m2 untuk obesitas ( 26,84 kg / m2 untuk laki-laki dan 27,76 kg / m2 untuk perempuan) [18]. Nilai cut-off digunakan untuk lingkar pinggang di persentil ke-90 adalah 83,8 cm untuk laki-laki dan 78,8 cm untuk perempuan [19]. Cut-off poin untuk di risiko sindrom metabolik termasuk high density lipoprotein (HDL) -cholesterol <1,03 mmol / l, trigliserida ≥1.7 mmol / l dan glukosa plasma puasa ≥5.6 mmol / l atau dikenal tipe 2 diabetes mellitus [20] . Tekanan darah dianggap tinggi jika tekanan darah sistolik ≥130 mmHg atau tekanan diastolik darah ≥85 mmHg [20].