Figure 4. Target detection for bats

Figure 4. Target detection for bats and dolphins.
(a) The plot shows the performance for a bottlenose
dolphin detecting spheres (red lines) and the predicted
ranges for its detecting an Atlantic cod (black lines).
The 135° orientation is midway between broadside
(90°) and tail (180°) aspects. (Adapted from ref. 9.)
(b) Two big brown bats (red and blue circles) were
tested at detecting insect-sized spheres that were
4.8 mm and 19.1 mm in diameter. The rough doubling
of detection distance with the fourfold increase in diameter
is consistent with approximately the same echodetection
threshold. Both dolphin and bat experiments
included trials with no target. The performance measure
for the dolphins is the percentage of correct detections
for the subset of trials in which the target is present.
For the bat, the measure of correct performance
includes all trials. The 50% threshold applied in the
dolphin experiment is comparable to the 75% threshold
applied for the bats. (Adapted from ref. 10.)

Results (Indonesian) 1:

Gambar 4. Deteksi target kelelawar dan lumba-lumba.(plot) menunjukkan kinerja hidung botollumba-lumba yang mendeteksi bola (garis merah) dan diperkirakanrentang yang mendeteksi Atlantic cod (garis-garis hitam).135° orientasi antara selebaran(90°) dan ekor (180°) aspek. (Diadaptasi dari ref. 9.)(b) dua kelelawar cokelat besar (lingkaran merah dan biru) adalahdiuji di mendeteksi serangga berukuran bola yang4.8 mm dan 19.1 mm diameter. Kasar dua kali lipatJarak Deteksi dengan empat kali lipat peningkatan diameterkonsisten dengan sekitar echodetection samaambang batas. Lumba-lumba dan kelelawar percobaantermasuk uji dengan target tidak. Mengukur kinerjauntuk lumba-lumba adalah persentase benar pendeteksianuntuk subset dari uji di mana target hadir.Untuk kelelawar, mengukur kinerja benartermasuk semua percobaan. Ambang 50% yang diterapkan dalamDolphin percobaan sebanding dengan ambang 75%diterapkan untuk kelelawar. (Diadaptasi dari ref. 10.)

Results (Indonesian) 2:

Gambar deteksi 4. Target kelelawar dan lumba-lumba.
(A) Plot menunjukkan kinerja untuk botol
lumba-lumba mendeteksi bola (garis merah) dan diperkirakan
rentang untuk yang mendeteksi Atlantic cod (garis hitam).
Orientasi 135 ° adalah tengah-tengah antara selebaran
(90 °) dan ekor (180 °) aspek. (Diadaptasi dari ref. 9.)
(b) Dua kelelawar cokelat besar (merah dan lingkaran biru) yang
diuji dalam mendeteksi bola serangga berukuran yang
4,8 mm dan 19,1 mm. Penggandaan kasar
dari jarak deteksi dengan peningkatan empat kali lipat diameter
konsisten dengan sekitar echodetection sama
ambang batas. Kedua lumba-lumba dan kelelawar percobaan
termasuk uji coba tanpa target. Ukuran kinerja
untuk lumba-lumba adalah persentase deteksi yang benar
untuk subset dari uji coba di mana target hadir.
Untuk kelelawar, ukuran kinerja yang benar
mencakup semua cobaan. Threshold 50% yang diterapkan dalam
percobaan lumba-lumba adalah sebanding dengan ambang 75%
diterapkan untuk kelelawar. (Diadaptasi dari ref. 10.)