Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Sebagai kota mengembang konsekuen pada peningkatan populasi, masalah bisa ditambah. Misalnya, jarak Komuter dari Lagos meningkat dari 20 km pada tahun 1970 menjadi 35 km pada tahun 1995; bahwa dari Kaduna meningkat dari 6 km sampai 10 km selama periode yang sama (Ikya, 1993); sedangkan Akure (pusat Perkotaan menengah) meningkat dari 5,2 km in1966 menjadi 6,4 km pada tahun 1976; 10,5 km pada tahun 1986 dan 13 km pada tahun 1996 untuk jalan arteri utama (Ogunbodede, 2001). Hal ini penting karena itu, untuk merencanakan sistem transportasi untuk memenuhi kebutuhan disebabkan oleh konsentrasi penduduk yang tinggi. Untuk melakukan hal ini, kita perlu mengidentifikasi faktor permintaan perjalanan untuk analisis dan prediksi pergerakan urban. Berbagai penelitian yang dilakukan di Nigeria terfokus pada masalah saat mereka ada. Contoh studi tersebut di Nigeria termasuk Adefolalu (1997) kemacetan lalu lintas di kota Lagos; Bello (1994) transportasi perkotaan di kota yang berkembang, sebuah studi dari metropolis Ilorin, Okpala (1981), manajemen lalu lintas perkotaan di Nigeria kota menggunakan angkutan prioritas massa sebagai studi kasus; Ogunsanya (1982) memfokuskan karyanya pada faktor manusia dalam kemacetan lalu lintas perkotaan sementara Omiunu (1988) bekerja pada pertumbuhan yang cepat dan ekspansi kota. Semua studi ini memiliki implikasi serius pada layanan transportasi perkotaan yang ada.
Being translated, please wait..
