The HIV/AIDS pandemic focused the w

The HIV/AIDS pandemic focused the world’s attention on blood transfusion as a significant
route of transmission of HIV/AIDS. It is estimated that blood transfusion accounted for 5-10%
of HIV infections in the 1980s and it still contributes to a significant proportion of new
infections, particularly in high prevalence countries.
The risk of HIV infection through unsafe blood and blood products is exceptionally high
(95–100%) compared to other common routes of HIV exposure: for example, 11–32% for
mother-to-child transmission and 0.1%–10% for sexual contact.15
Sub-Saharan Africa has a
particularly high level of transfusion-associated HIV compared with other regions due to a
higher risk of infected blood being transfused. In some regions of the world, hepatitis B,
hepatitis C and other bloodborne infections such as Chagas disease pose an even greater threat
to national blood supplies. In developing countries, pregnant women and children account for
a disproportionate number of HIV and hepatitis viral infections through unsafe blood and
blood products because they are the main groups of patients requiring transfusion.

Results (Indonesian) 2:

Pandemi HIV / AIDS difokuskan perhatian dunia pada transfusi darah sebagai signifikan
rute penularan HIV / AIDS. Diperkirakan bahwa transfusi darah menyumbang 5-10%
dari infeksi HIV pada tahun 1980 dan masih memberikan kontribusi untuk proporsi yang signifikan dari baru
infeksi, terutama di negara-negara prevalensi tinggi.
Risiko infeksi HIV melalui darah dan produk darah yang tidak aman adalah sangat tinggi
(95-100%) dibandingkan dengan rute umum lainnya paparan HIV: misalnya, 11-32% untuk
penularan dari ibu ke anak dan 0,1% -10% untuk contact.15 seksual
Sub-Sahara Afrika memiliki
tingkat yang sangat tinggi transfusi terkait HIV dibandingkan dengan daerah lain karena
risiko yang lebih tinggi dari darah yang terinfeksi yang ditransfusikan. Di beberapa daerah di dunia, hepatitis B,
hepatitis C dan infeksi yang ditularkan melalui darah lainnya seperti penyakit Chagas menimbulkan ancaman yang lebih besar
untuk pasokan darah nasional. Di negara berkembang, wanita hamil dan anak-anak memperhitungkan
jumlah yang tidak proporsional dari HIV dan hepatitis infeksi virus melalui darah dan aman
produk darah karena mereka adalah kelompok utama dari pasien yang membutuhkan transfusi.