According to the International Diab

According to the International Diabetes Federation, a
person is defined as having metabolic syndrome if they
have central obesity (waist circumference P94 cm for
Europid men and P80 cm for Europid women), plus any
two of the following four factors: raised triacylglycerol
level (P150 mg/dL, or specific treatment for this lipid
abnormality); reduced HDL-cholesterol (

Results (Indonesian) 1:

Menurut Federasi Diabetes internasional,orang didefinisikan sebagai memiliki sindrom metabolik jika merekamemiliki pusat obesitas (pinggang lingkar P94 cm untukLaki-laki Europid dan P80 cm bagi perempuan Europid), ditambah apapundua dari empat faktor berikut: mengangkat triacylglyceroltingkat (P150 mg/dL atau perawatan khusus untuk lipid inikelainan); mengurangi kolesterol HDL (< 80 mg/dL diLaki-laki dan < 50 mg/dL perempuan, atau pengobatan khususuntuk kelainan lipid ini); tekanan darah tinggi (sistolikHal130 mmHg atau diastolik mmHg P85, atau pengobatan sebelumnyadidiagnosis hipertensi); mengangkat glukosa puasa(P100 mg/dL, atau sebelumnya diagonosed tipe 2kencing manis) [3]. Diperkirakan bahwa sekitar seperempat daripopulasi orang dewasa di dunia memiliki sindrom metabolik [3-5].Subyek dengan sindrom metabolik telah tiga kali lipat lebih tinggirisiko mengembangkan koroner serangan jantung atau stroke, dandua mortalitas kardiovaskular lebih tinggi daripada mereka yang tidakSindrom [6]

Results (Indonesian) 2:

Menurut Federasi Diabetes Internasional, sebuah
orang didefinisikan sebagai memiliki sindrom metabolik jika mereka
memiliki obesitas sentral (lingkar pinggang P94 cm untuk
laki-laki Europid dan P80 cm untuk wanita Europid), ditambah
dua dari empat faktor berikut: triasilgliserol mengangkat
tingkat (P150 mg / dL, atau pengobatan khusus untuk lipid ini
kelainan); mengurangi HDL-kolesterol (<80 mg / dL pada
pria dan <50 mg / dL pada wanita, atau pengobatan khusus
untuk kelainan lipid ini); peningkatan tekanan darah (sistolik
P130 mmHg atau P85 diastolik mmHg, atau pengobatan sebelumnya
hipertensi didiagnosis); mengangkat puasa plasma glukosa
(P100 mg / dL, atau tipe 2 yang sebelumnya diagonosed
diabetes) [3]. Diperkirakan bahwa sekitar seperempat dari
populasi orang dewasa di dunia memiliki sindrom metabolik [3-5].
Subyek dengan sindrom metabolik memiliki tiga kali lipat lebih tinggi
risiko terkena serangan jantung koroner atau stroke, dan
dua kali lipat mortalitas kardiovaskular lebih tinggi dibandingkan mereka yang tanpa
sindrom [6 ]