Jaun Elia was born on 15 December 1

Jaun Elia was born on 15 December 1931 in Amroha, Uttar Pradesh. He was the youngest of his siblings. His father, Shafiq Hasan Elia, was involved in art and literature and also an astrologer and a poet.

During his youth, Pakistan gained independence as a Muslim state. Being a Communist, Elia was averse to the idea, but finally accepted it as a compromise. He migrated to Pakistan in 1957, and made Karachi his home. His poetry won him both acclaim and approbation in the local literary circle.[citation needed] Poet Pirzada Qasim said: "Jaun was very particular about language. While his diction is rooted in the classical tradition, he touches on new subjects. He remained in quest of an ideal all his life. Unable to find the ideal eventually, he became angry and frustrated. He felt, perhaps with reason, that he had squandered his talent."[1]

Results (Indonesian) 1:

Jaun Elia dilahirkan pada tanggal 15 Desember 1931 di Amroha, Uttar Pradesh. Dia adalah anak bungsu dari saudaranya. Ayahnya, Shafiq Hasan Elia, adalah terlibat dalam seni dan sastra dan juga seorang peramal dan poet.

pada saat mudanya, Pakistan mendapat kemerdekaan sebagai sebuah negara Muslim. Menjadi seorang Komunis, Elia adalah menolak ide, tapi akhirnya menerimanya sebagai kompromi. Ia berhijrah ke Pakistan pada tahun 1957, dan membuat Karachi rumahnya. Puisinya memenangkan pujian dan persetujuan dalam lingkaran sastra lokal.[rujukan?] Penyair Pirzada Qasim berkata: "Jaun itu sangat khusus tentang bahasa. Sementara nya diksi berakar dalam tradisi klasik, ia menyentuh mata pelajaran baru. Ia tetap dalam pencarian ideal sepanjang hidupnya. Tidak dapat menemukan ideal akhirnya, ia menjadi marah dan frustrasi. Ia merasa, mungkin dengan alasan, bahwa ia telah disia-siakan bakatnya."[1]

Results (Indonesian) 2:

Jaun Elia lahir pada 15 Desember 1931 di Amroha, Uttar Pradesh. Dia adalah anak bungsu dari saudara-saudaranya. Ayahnya, Shafiq Hasan Elia, yang terlibat dalam seni dan sastra dan juga seorang peramal dan penyair. Selama masa mudanya, Pakistan merdeka sebagai negara Muslim. Menjadi seorang Komunis, Elia adalah menentang ide itu, tapi akhirnya diterima sebagai kompromi. Ia bermigrasi ke Pakistan pada tahun 1957, dan membuat Karachi rumahnya. Puisinya dia memenangkan kedua pujian dan persetujuan dalam lingkaran sastra lokal [rujukan?] Penyair Pirzada Qasim mengatakan:. "Jaun sangat khusus tentang bahasa Sementara diksi berakar dalam tradisi klasik, ia menyentuh pada mata pelajaran baru Dia tetap di.. quest yang ideal sepanjang hidupnya. Tidak dapat menemukan yang ideal pada akhirnya, ia menjadi marah dan frustasi. Ia merasa, mungkin dengan alasan, bahwa ia telah menyia-nyiakan bakatnya. "[1]