The practice of “tepungtawar” is st

The practice of “tepungtawar” is still growing and developing in South Sumatra as a form of cultural wisdom
which can be used as a means of conflict resolution and social cohesion in a society. Local knowledge can also
be used as an example to the community that the values of justice and togetherness can be achieved if the parties
are willing to reach an agreement and refrain from anger which can trigger a conflict. As a conflict resolution
model, this traditional practice can be used as a reference and a comparative item in solving the problems faced
by the nation.
References

Results (Indonesian) 1:

Praktek "tepungtawar" masih tumbuh dan berkembang di Sumatra Selatan sebagai bentuk budaya kebijaksanaanyang dapat digunakan sebagai sarana untuk resolusi konflik dan kohesi sosial dalam masyarakat. Pengetahuan lokal juga dapatdigunakan sebagai teladan kepada masyarakat bahwa nilai-nilai keadilan dan kebersamaan dapat dicapai jika para pihakbersedia untuk mencapai kesepakatan dan menahan diri dari kemarahan yang dapat memicu konflik. Sebagai resolusi konflikmodel, tradisional praktek dapat digunakan sebagai referensi dan item yang komparatif dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapioleh bangsa.Referensi

Results (Indonesian) 2:

Praktek "tepungtawar" masih tumbuh dan berkembang di Sumatera Selatan sebagai bentuk kearifan budaya
yang dapat digunakan sebagai sarana resolusi konflik dan kohesi sosial dalam masyarakat. Pengetahuan lokal juga dapat
digunakan sebagai contoh untuk masyarakat bahwa nilai-nilai keadilan dan kebersamaan dapat dicapai jika pihak
bersedia untuk mencapai kesepakatan dan menahan diri dari kemarahan yang dapat memicu konflik. Sebagai resolusi konflik
Model, praktik tradisional ini dapat digunakan sebagai referensi dan item komparatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi
oleh bangsa.
Referensi