the judge or arbitrator regarding t

the judge or arbitrator regarding the existence and applicability of the usage
or business practice. Yet, it is difficult to predict how a court or arbitration
panel will react, since the sufficiency and persuasiveness of evidence is a
procedural issue that falls outside the scope of the CISG.82 In my opinion,
although business practices and usages are expressly made applicable to
international sale contracts governed by the CISG pursuant to Article 9, in
light of their peculiar features which vary from case to case, such usages and
practices can undermine the uniform goals that the CISG purports to achieve.83
This may perhaps explain why most of the uniform law conventions that have
come into force after the CISG do not include provisions expressly dealing
with usages.84 Thus, in order to avoid unwanted conflicting interpretations
between usages and provisions of the CISG, it is therefore advisable for courts
and arbitrators to take a rather cautious approach to usages and practices and
to determine the exact force of such rules vis-à-vis the uniform sales law
provisions, especially when the application thereof may significantly depart
from uniform and predictable rules set out in the CISG.

Results (Indonesian) 1:

hakim atau arbiter mengenai keberadaan dan penerapan penggunaanatau praktek bisnis. Namun, sangat sulit untuk memprediksi bagaimana pengadilan atau arbitrasepanel akan bereaksi, karena kecukupan dan persuasif buktimasalah prosedural yang jatuh di luar lingkup CISG.82 menurut pendapat saya,Meskipun praktek bisnis dan penggunaan secara tegas dibuat berlaku untukkontrak penjualan internasional yang diatur oleh CISG sesuai dengan Pasal 9, dicahaya fitur mereka aneh yang bervariasi dari kasus ke kasus, penggunaan tersebut danpraktek dapat merusak tujuan seragam yang CISG dimaksudkan untuk achieve.83Ini mungkin dapat menjelaskan mengapa sebagian besar Konvensi Hukum seragam yangmulai berlaku setelah CISG tidak termasuk ketentuan-ketentuan yang tegas berurusandengan usages.84 Jadi, untuk menghindari yang tidak diinginkan bertentangan interpretasiantara penggunaan dan ketentuan CISG, hal ini karena itu dianjurkan untuk pengadilandan arbiter untuk mengambil pendekatan yang agak berhati-hati untuk penggunaan dan praktek-praktek danuntuk menentukan persis kekuatan seperti aturan vis-à-vis hukum penjualan seragamketentuan-ketentuan, terutama ketika aplikasi daripadanya mungkin signifikan berangkatdari seragam dan dapat diprediksi aturan yang ditetapkan dalam CISG.

Results (Indonesian) 2:

hakim atau arbiter mengenai keberadaan dan penerapan penggunaan
atau praktik bisnis. Namun, sulit untuk memprediksi bagaimana pengadilan atau arbitrase
panel akan bereaksi, karena kecukupan dan persuasif bukti adalah
masalah prosedural yang berada di luar lingkup CISG.82 Menurut pendapat saya,
meskipun praktik bisnis dan penggunaan secara tegas dibuat berlaku untuk
kontrak penjualan internasional diatur oleh CISG menurut Pasal 9, di
cahaya fitur khas mereka yang bervariasi dari kasus ke kasus, penggunaan dan seperti
praktek dapat merusak tujuan seragam yang CISG dimaksudkan untuk achieve.83
ini mungkin dapat menjelaskan mengapa sebagian besar konvensi hukum yang seragam yang telah
mulai berlaku setelah CISG tidak termasuk ketentuan tegas berurusan
dengan usages.84 demikian, untuk menghindari penafsiran yang saling bertentangan yang tidak diinginkan
antara penggunaan dan ketentuan CISG, karena itu disarankan untuk pengadilan
dan arbiter untuk mengambil pendekatan yang agak hati-hati untuk penggunaan dan praktek dan
untuk menentukan kekuatan sebenarnya dari aturan tersebut vis-à-vis hukum penjualan seragam
ketentuan, terutama ketika aplikasi daripadanya secara signifikan dapat pergi
dari seragam dan diprediksi aturan yang ditetapkan dalam CISG.