Thus, illegal logging in Indonesia

Thus, illegal logging in Indonesia is causing a higher rate of deforestation
than otherwise would be the case and hence there is a need to slow this
rate down. While immediate or proximate causes must be analysed in
order to identify the agents in question, to understand why agents behave
as they do requires an analysis of their motivations, i.e. the underlying
causes. Policies that deal solely with proximate causes and fail to reflect
these underlying causes are unlikely to succeed (Pearce, 2000). Agents
are identified as rent seekers and this paper demonstrates that when the
land use process is driven by corruption, political favouritism or simply
mismanagement - with no regard for either economic or equity concerns
– it will inevitably result in policy failure (Barbier et al, 1994)

Results (Indonesian) 1:

dengan demikian, penebangan liar di Indonesia yang menyebabkan tingkat yang lebih tinggi dari deforestasi
daripada yang akan terjadi dan karenanya ada kebutuhan untuk memperlambat
tingkat ini turun. sementara penyebab langsung atau proksi harus dianalisis
untuk mengidentifikasi agen yang bersangkutan, untuk memahami mengapa agen berperilaku
seperti yang mereka lakukan membutuhkan analisis motivasi mereka, yaitu mendasari
penyebab.kebijakan yang berhubungan semata-mata dengan penyebab-penyebab terdekat dan gagal untuk mencerminkan
penyebab ini tidak mungkin untuk berhasil (pearce, 2000). agen
diidentifikasi sebagai pencari sewa dan makalah ini menunjukkan bahwa ketika
proses penggunaan lahan didorong oleh korupsi, favoritisme politik atau hanya salah urus
- tanpa memperhatikan masalah baik ekonomi atau ekuitas
- Itu pasti akan mengakibatkan kegagalan kebijakan (Barbier et al, 1994)

Results (Indonesian) 2:

Dengan demikian, pembalakan liar di Indonesia menyebabkan tingkat yang lebih tinggi dari deforestasi
daripada kalau tidak akan terjadi dan oleh karena itu ada kebutuhan untuk memperlambat ini
menilai turun. Sementara penyebab langsung atau terdekat harus dianalisis di
untuk mengidentifikasi para agen yang bersangkutan, untuk memahami kenapa agen berperilaku
karena mereka membutuhkan analisis motivasi mereka, yaitu yang mendasari
menyebabkan. Kebijakan yang hanya menangani penyebab terdekat dan gagal untuk mencerminkan
penyebab yang mendasari tidak berhasil (Pearce, 2000). Agen
diidentifikasi sebagai pencari sewa dan karya tulis ini menunjukkan bahwa ketika
tanah menggunakan proses digerakkan oleh korupsi, sikap pilih kasih politik atau hanya
salah urus - tanpa menghargai baik ekonomi atau masalah ekuitas
-itu pasti akan mengakibatkan kegagalan kebijakan (Barbier et al, 1994)