Assuming that Carlo is not directly

Assuming that Carlo is not directly responsible for the terrible situation in which the company finds itself, Sofia might find his help valuable and decide to try and establish an acceptable modus vivendi, rather than eliminate him. After all, Carlo knows the context of the subsidiary much better that she does and probably boasts of some credibility and authority amongst its employees.
On the other hand, and in spite of all their good intentions, we can expect their relation to be at times difficult and tense. Carlo most certainly has his own diagnosis of the problems faced by Seresmenta Brazil, might be pursuing his own agenda and will not easily accept to be considered just as any other stakeholder in the problem (re-)definition and (re-)design processes. He might also be preoccupied by what he will interpret as a loss of stature or authority. Carlo might also be worried about the reaction of suppliers, distributors and certain employees, when asked to get involved in an open-ended and unfamiliar process. Carlo might also resent the participative approach put in place by Sofia because it gives a voice to people he deems irrelevant to begin with... Unless Carlo is able to understand the value and potential of Sofia’s approach and how he can ultimately benefit from it, the unavoidable frictions could degenerate into serious conflicts.

Results (Indonesian) 2:

Dengan asumsi bahwa Carlo tidak langsung bertanggung jawab atas situasi yang mengerikan di mana perusahaan menemukan dirinya, Sofia mungkin menemukan bantuannya yang berharga dan memutuskan untuk mencoba dan membangun sebuah modus vivendi diterima, bukan menghilangkan dia. Setelah semua, Carlo tahu konteks anak perusahaan yang jauh lebih baik yang dia lakukan dan mungkin menawarkan beberapa kredibilitas dan otoritas di antara karyawan.
Di sisi lain, dan terlepas dari semua niat baik mereka, kita bisa mengharapkan hubungan mereka berada di kali sulit dan menegangkan. Carlo pasti memiliki diagnosis sendiri masalah yang dihadapi oleh Seresmenta Brazil, mungkin mengejar agenda sendiri dan tidak akan mudah menerima dipertimbangkan seperti setiap pemangku kepentingan lainnya dalam masalah (re-) definisi dan (kembali) proses desain. Dia mungkin juga akan disibukkan oleh apa yang akan ia menafsirkan sebagai hilangnya reputasi dan otoritas. Carlo juga mungkin khawatir tentang reaksi dari pemasok, distributor dan karyawan tertentu, ketika diminta untuk terlibat dalam proses terbuka dan asing. Carlo mungkin juga membenci pendekatan partisipatif yang ditempatkan oleh Sofia karena memberikan suara untuk orang-orang yang dianggap tidak relevan untuk memulai dengan ... Kecuali Carlo mampu memahami nilai dan potensi pendekatan Sofia dan bagaimana ia akhirnya bisa mendapatkan keuntungan dari itu, friksi tidak dapat dihindari bisa berubah menjadi konflik serius.