Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Kabupaten Malang, ada perkembangan yang signifikan dari daerah perkotaan. Pembangunan di sektor perumahan mempengaruhi pertumbuhan industri karena menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, dan sebaliknya. Meningkat limbah seperti itu sebanding dengan pertumbuhan penduduk [3]. Sebagai rumah tangga adalah sumber utama sampah di Kabupaten Malang, limbah ini ditandai dengan sampah organik yang tinggi. Namun, sebagian kecil dari limbah daur ulang seperti kertas, plastik, logam dan kaca bisa dipertimbangkan. Pengelolaan limbah daur ulang ini potensi karena dapat memberikan kontribusi untuk limbah pengurangan dan pendapatan meningkat [4]. Namun, masyarakat harus terlibat dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan limbah UU No. 18/2008 dan Peraturan Pemerintah No. 81/2012 yang, ada beberapa kebutuhan untuk mengubah paradigma baru-baru ini [5]. Paradigma dalam mengumpulkan pembawa-pembuangan harus diubah menjadi pengurangan sampah dari sumbernya [6]. Salah satu solusi alternatif adalah dengan melibatkan masyarakat untuk mengurangi sampah dengan menerapkan bank sampah secara efektif. Rumah tangga sebagai penghasil sampah bisa mengklaim pembayaran sebagai pertukaran limbah disimpan di bank sampah. Partisipasi masyarakat adalah titik untuk mengembangkan program bank sampah dalam mengurangi volume sampah di Kepanjen Kabupaten. Bank sampah terutama ditujukan untuk memotivasi masyarakat untuk memisahkan sampah, memberikan hadiah untuk upaya memisahkan, dan mengumpulkan limbah berupa instrumen moneter. Selanjutnya, usia TPA dapat diperpanjang oleh bank sampah. Ini membantu pemerintah daerah untuk mengalokasikan keuangan mereka untuk program pengelolaan limbah lainnya. Sebagai daerah berkembang, Kepanjen Kabupaten memiliki kekuatan di partisipasi masyarakat. Mayoritas, orang bekerja sebagai petani. Ini terlihat bahwa Kepanjen Kabupaten masih memiliki banyak daerah pertanian. Ini ampuh untuk memperbaiki bank sampah
Being translated, please wait..
